5/12/2025
Kemah Suci adalah Kita
Keluaran 25-27
Ada banyak sekali media sosial yang dibuat sebagai inspirasi mendekorasi rumah. Sadar atau tidak, kita semua sangat memperhatikan bagaimana rumah kita terlihat lebih. Beberapa dari kita memperhatikan tampilan rumah agar terlihat seperti impian. Sebagian lagi menghargai kerapian dan kebersihan; dsb. Kita semua dengan cara apapun mengekspresikan kepribadian dan nilai-nilai dengan mendesain dan menjaga lingkungan kita. Itulah sebabnya, ketika Anda berada di rumah orang lain, rumah tersebut tidak terasa seperti rumah Anda sendiri.
Dalam Keluaran 25 dan pasal-pasal berikutnya, kita menemukan petunjuk untuk membangun dan mendekorasi rumah yang paling penting: yaitu rumah Tuhan. Bacalah kata-kata yang menakjubkan ini: "Biarlah mereka membuat tempat kudus bagi-Ku, supaya Aku diam di tengah-tengah mereka. Persis seperti yang Kuperlihatkan kepadamu mengenai bentuk Kemah Suci dan segala perabotannya, demikianlah harus kau buat" (Kel. 25:8-9).
Ketika membacanya, Anda seharusnya bertanya: sebab bagaimana mungkin Pencipta yang agung, Raja yang berdaulat, Yang Mahakudus dari Israel mau tinggal di tengah-tengah umat yang berdosa, suka mengeluh, dan sering memberontak ini? Di sinilah kita diajak melihat tema utama dalam kisah Alkitab. Allah mencurahkan kasih-Nya kepada umat-Nya bukan karena apa yang ada di dalam diri mereka, tetapi karena apa yang ada di dalam diri-Nya.
Ini benar-benar luar biasa sebab Allah memerintahkan kepada umat-Nya untuk membuat Kemah Suci agar Ia dapat tinggal bersama umat-Nya. Pengharapan Israel dapat ditemukan di satu tempat di mana Tuhan yang penuh kemuliaan dan kasih karunia yang tinggal di antara mereka. Selain itu yang perlu diperhatikan Allah tidak hanya mengatakan Dia akan tinggal di antara umat-Nya, tetapi Dia juga mengkomunikasikan sangat spesifik tentang bagaimana rumah-Nya akan dibangun, dilengkapi, dan didekorasi. Dia ingin rumah-Nya mengkomunikasikan siapa Dia dan apa yang Dia hargai. Allah ingin agar kemah-Nya mengkomunikasikan dua hal yaitu kekudusan-Nya dan belas kasihan pengampunan-Nya. Ini berarti kemah suci itu sendiri adalah sebuah nubuat.
Nubuat ini adalah tentang akan ada tempat lain di mana kekudusan Allah yang mulia dan rahmat-Nya yang mengampuni akan bertemu. Di mana itu? Dalam salib Kristus. Di salib, dalam rencana belas kasihan Allah, Anak Domba yang sempurna dan kudus akan mati, sehingga kita dapat menjadi anak-anak Allah dan agar Ia datang dan tinggal bersama kita. Kini! Karena Yesus, Allah yang kudus berdiam di antara anak-anak-Nya adalah pengharapan kita hari ini. Betapa luar biasanya oleh kasih karunia kita telah menjadi rumah Tuhan. Amin
Pembacaan GEMA hari ini:
Yoh 7:31-53
Pokok Doa:
1. Doakan untuk Ibadah Syukur HUT ke 60 tahun Yayasan PIPKA dan pengurus PIPKA yg dilantik, kiranya semua acara dapat berjalan dengan baik.
Bagikan
Lainnya
Subscribe ke Renungan Harian GKMI Anugerah
Dapatkan panduan pertumbuhan iman harian dari GKMI Anugerah di WhatsApp Anda.