9/6/2022
Kemurahan Hati Daud
1 Taw. 29:3-5
Hari ini saya mengajak kita semua merenungkan tentang kemurahan hati seorang tokoh Alkitab yang sama sekali tidak asing bagi kita. Dia terkenal karena disebut sebagai orang yang berkenan di hati Allah (lih. 1 Sam. 13:14; Kis. 13:22). Namanya ialah Daud.
Dari pembacaan kita, kita bisa melihat bahwa Daud adalah orang yang sangat murah hati kepada Tuhan. Dia bukan saja sudah menyediakan berbagai hal yang diperlukan untuk pembangunan Bait Allah, dia juga memberikan persembahan yang sangat besar jumlahnya dari perbendaharaan pribadinya. Ada tiga hal yang dapat kita renungkan dari kemurahan hati Daud ini.
Pertama, kemurahan hati Daud lahir dari ketulusan. Alkitab mencatat bahwa Daud memberikan persembahan oleh karena cintanya kepada rumah Allah. Persembahannya murni karena kesadaran bahwa Allah sudah memberkati dia dengan limpah dan dia merespons dengan memberikan persembahan sebagai ucapan syukur (lih. 2 Sam. 7:2, 8:11). Berapa banyak hari ini orang memberi persembahan karena gengsi? Malu kalau tidak menyumbang. Apa kata orang kalau saya tidak berkontribusi? Mari kita belajar memiliki kemurahan hati yang lahir dari ketulusan respons syukur dan cinta kita kepada Allah.
Kedua, kemurahan hati Daud tidak mengharapkan pamrih. Daud sudah tahu persis bahwa bukan diri-Nya yang akan membangun bait Allah. Dia tahu bahwa ketika Bait Allah selesai dibangun, dirinya sudah tidak bisa melihat bait itu. Meskipun demikian, dia tidak menahan-nahan pemberiannya. Kemurahan hati Daud tidak mengharapkan imbalan atau pamrih. Kita tahu bersama ada seorang ibu bernama Katinem yang juga memiliki kemurahan hati yang demikian. Dia mempersembahkan warisannya kepada gereja agar digunakan untuk mengembangkan pelayanan media yang dia sendiri tidak pernah menikmati hasilnya. Mari kita belajar untuk memiliki kemurahan hati yang tidak mengharapkan imbalan apapun.
Ketiga, kemurahan hati Daud lahir dari kerelaan. Daud sama sekali tidak hitung-hitungan dengan Tuhan Allah. Dalam 2 Sam. 8:11 bahkan dikatakan bahwa Daud mengkhususkan barang-barang emas dan perak dari hasil perangnya kepada Allah. Kalau Daud mau, dia bisa saja mengatakan bahwa harta itu adalah hasil usahanya dan sudah seharusnya menjadi miliknya. Tetapi, dia rela melepas hak istimewa itu dan mempersembahkannya kepada Tuhan Allah. Mari kita belajar memiliki kemurahan hati yang lahir dari kerelaan, yang tidak menahan-nahan pemberian kepada Tuhan dan kepada orang yang membutuhkan.
Dari perenungan kita hari ini, mari kita belajar bermurah hati seperti Daud, yaitu dengan tulus, rela, dan tidak mengharapkan pamrih. Tuhan memberkati kita sekalian.
Pembacaan GEMA hari ini:
Kid. 5-8
Pokok Doa:
1. Berdoa utk Kel. Bp. Wiwie Herliawan bersama Ibu Budi Susana, bersyukur utk pemeliharaan Tuhan Yesus, diberikan kesehatan, diberkati usahanya.
Bagikan
Lainnya
Subscribe ke Renungan Harian GKMI Anugerah
Dapatkan panduan pertumbuhan iman harian dari GKMI Anugerah di WhatsApp Anda.