GKMI
search

4/30/2025

Kerelaan untuk Melayani

2 Kor 4:7 - “Tetapi harta ini kami punyai dalam bejana tanah liat, supaya nyata, bahwa kekuatan yang melimpah-limpah itu berasal dari Allah, bukan dari diri kami.”

Gladys Aylward adalah seorang wanita sederhana asal Inggris yang memiliki tekad besar untuk melayani Tuhan di China. Meskipun menghadapi banyak tantangan, ia tetap beriman dan menjadi alat Tuhan untuk menyelamatkan banyak jiwa, terutama anak-anak yatim piatu di tengah perang. Lahir pada tahun 1902 di London, Gladys berasal dari keluarga miskin dan tidak memiliki pendidikan tinggi. Sejak muda, ia merasakan panggilan Tuhan untuk menjadi misionaris di China. Namun, Lembaga Misi Inggris menolaknya karena dianggap tidak cukup pintar. Namun, Gladys tidak menyerah. Ia bekerja sebagai pelayan rumah tangga untuk mengumpulkan uang, dan akhirnya, dengan penuh keberanian, ia pergi sendiri ke China pada tahun 1932 dengan menumpang kereta api melintasi Rusia dan Mongolia yang berbahaya.

Di China, Gladys tinggal di sebuah penginapan bersama seorang misionaris tua bernama Jeannie Lawson. Mereka mengubah tempat itu menjadi "Penginapan Kebenaran" bagi para pedagang dan pengelana. Sambil melayani mereka, Gladys juga membagikan Injil kepada banyak orang. Suatu hari, Jeannie Lawson meninggal, dan Gladys harus mengurus penginapan sendirian. Setelah kematian Nyonya Lawson, untuk mengatasi kesulitan dana ia bekerja untuk sementara waktu sebagai pegawai Pemerintah Tiongkok dan diangkat sebagai "pemeriksa kaki" ("foot inspector") dengan berkeliling ke seluruh daerah dalam menegakkan hukum untuk tidak membiarkan penduduk mengikat kaki anak perempuan supaya tetap kecil (footbinding). Pekerjaan itu terkenal berat karena banyak “pemeriksa kaki” disiksa oleh masyarakat yang bersikeras menjalankan adat yang menyiksa itu, tetapi atas anugerah Tuhan, Gladys berhasil menjalankan tugasnya dengan sangat baik. Hal Ini membuatnya dikenal dan diterima oleh masyarakat setempat. Gladys akhirnya menjadi warga negara Tiongkok pada tahun 1936 dan menjadi tokoh yang dihormati Masyarakat. Ketika Perang Sino-Jepang pecah pada tahun 1938, banyak kota di China dihancurkan oleh serangan Jepang. Gladys tidak melarikan diri, tetapi memilih untuk tetap tinggal dan merawat anak-anak yatim piatu.

Saat keadaan semakin berbahaya, Gladys membawa 100 anak yatim piatu melarikan diri ke tempat aman dengan berjalan kaki melintasi pegunungan selama berhari-hari tanpa makanan yang cukup. Dengan iman kepada Tuhan, mereka berhasil sampai di tempat yang lebih aman. Namun, karena perjalanan yang berat, kesehatannya menurun drastis. Ia akhirnya kembali ke Inggris pada tahun 1948. Namun, setelah 10 tahun, ia memutuskan untuk kembali ke Tiongkok. Namun, ia ditolak masuk kembali oleh pemerintah Komunis, sehingga memutuskan untuk tinggal di Taiwan, pada tahun 1958. Di sana ia mendirikan rumah yatim piatu, di mana ia bekerja sampai matinya pada tahun 1970 Ia tidak pernah menikah, melainkan menggunakan segenap hidupnya untuk melakukan pekerjaan bagi Kristus di kalangan masyarakat Tiongkok.

Gladys Aylward bukanlah orang yang kuat secara fisik atau memiliki pendidikan tinggi, tetapi dengan iman dan keberaniannya, Tuhan memakainya untuk menyelamatkan banyak jiwa. Kisahnya menginspirasi banyak orang dan bahkan diabadikan dalam film "The Inn of the Sixth Happiness". Gladys Aylward adalah bukti bahwa Tuhan dapat memakai siapa saja yang bersedia melayani-Nya dengan sepenuh hati. Amin.


Pembacaan GEMA hari ini:

Yoh 1:1-28


Pokok Doa:

1. Doakan untuk acara pendewasaan Pos Pipka Siantan menjadi gereja dewasa yaitu GKMI Filea Siantan pada tgl. 1 Mei 2025. Doakan Pdt. Febrian, Pnt. Eliezer KM, Pnt. Natassa, Dkn. Maja yg hadir mengikuti acara tsb diatas, kiranya semua dapat berjalan dengan baik dan nama Tuhan Yesus ditinggikan.

Bagikan

Lainnya

Subscribe ke Renungan Harian GKMI Anugerah

Dapatkan panduan pertumbuhan iman harian dari GKMI Anugerah di WhatsApp Anda.