11/6/2022
Keselamatan karena Anugerah Logiskah?
Efesus 2:8-10, “Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri. Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau, supaya kita hidup di dalamnya.”
Seorang teman pernah bertanya demikian: “Her kok gampang banget yo konsep keselamatanmu?” Saya mencoba memahami apa yang ditanyakan teman ini menyiratkan setidaknya dua macam jalan keselamatan: Ada yang gampang (kekristenan) dan yang sulit (kepercayaan lain). Menjawab pertanyaan ini saya mencoba menjelaskan bukan tentang pilih jalan yang mana, tetapi siapa yang memberi keselamatan itu jauh lebih penting.
Konsep keselamatan di dalam kekristenan berangkat dari pemahaman keselamatan merupakan pemberian Allah. Allah memberikan Anak-Nya yang tunggal untuk menggantikan hukuman dosa di kayu salib. Allah jugalah yang menarik saudara untuk datang dan percaya kepada Tuhan Yesus. Pendek kata keselamatan saudara adalah pekerjaan dan pemberian Allah, bukan hasil usaha kita (ay. 8-9).
Lalu muncul pertanyaan? Lha kalau begitu ‘bagaimana dengan perbuatan baik? Kan sudah diselamatkan ngapain repot berbuat baik?’ Inilah yang juga perlu dipahami. Orang yang beriman kepada Kristus diselamatkan untuk atau supaya berbuat baik ( ay.10). Perbuatan baik merupakan respon syukur atas keselamatan yang Allah sudah berikan dan bukan syarat supaya saudara diselamatkan oleh Allah.
Mungkin masih ada yang penasaran! Ah! konsep keselamatan yang demikian terlalu gampang! Penjelasannya demikian. Harus diakui dalam kenyataan hidup sehari-hari kita semua bersalah dalam banyak hal. Sementara saudara hidup di hadapan Allah yang mahakudus. Maka sebenarnya apa yang bisa kita pamerkan? Dengan jujur harus diakui terkadang segala kesalehan, kebaikan kita hanyalah seperti kain kotor (Yes 64:6). Sekuat apapun saudara “menyiksa diri” dengan cara menjauhi semua keinginan pun tetap merasakan ada sesuatu yang kurang. Jikalau keselamatan tergantung usaha kita dalam hal ini perbuatan baik, maka tidak ada seorang pun di muka bumi ini yang akan merasakan kepastian keselamatan. Kita akan selalu dihantui oleh kecemasan-keputusasaan.
Bukan hanya konsep keselamatan karena perbuatan baik terkadang terbungkus bahkan disisipi motivasi yang egois. Kesalehan dipamerkan hanya dengan tujuan untuk mendapatkan hadiah (hidup kekal di surga). Perbuatan baik yang ditunjukkan hanya dengan harapan mengurangi hukuman, egois bukan! Praktek kesalehan yang ideal adalah ketika dipraktekkan bukan dengan tujuan mendapatkan sesuatu atau bahkan memanipulasi Allah. Saudara harusnya taat dan saleh karena memang harusnya demikian sebagai ciptaan dipanggil untuk untuk memuliakan Dia. Tapi sayang! Rasanya hal ini mustahil, karena dosa membuat saudara tak mampu melakukannya! Maka dari itu Allah di dalam Yesus Kristus memberikan kabar baik bagi saudara! Dia menyelamatkan saudara dengan cara-Nya, bukan dengan usaha saudara! Sangat logis dan masuk akal bukan! Pertanyaannya? Apa respon saudara! Amin.
Pembacaan GEMA hari ini:
Yeh. 16-17
Pokok Doa:
1. Berdoa bagi jemaat GKMI Anugerah kiranya terus diberikan keberaniaan dan kesukaan untuk memberitakan Injil dan menghidupi Injil tersebut dalam hidup keseharian.
Bagikan
Lainnya
Subscribe ke Renungan Harian GKMI Anugerah
Dapatkan panduan pertumbuhan iman harian dari GKMI Anugerah di WhatsApp Anda.