11/20/2023
Kuasa-Nya Sempurna
2 Korintus 12:9 - "Tetapi jawab Tuhan kepadaku: ”Cukuplah kasih karunia-Ku bagimu, sebab justru dalam kelemahanlah kuasa-Ku menjadi sempurna.” Sebab itu terlebih suka aku bermegah atas kelemahanku, supaya kuasa Kristus turun menaungi aku."
John Stott, seorang teolog Inggris menceritakan pengalamannya ketika tengah memimpin tim penjangkauan mahasiswa melalui KKR kampus di Sydney, Australia pada tahun 1958. Sehari sebelum pelayanan tersebut berakhir, Stott menerima kabar bahwa ayahnya meninggal dunia. Hatinya tentu sedih karena tidak dapat mendampingi sang ayah di hari - hari akhir hidupnya. Tak hanya itu, suaranya serak dan nyaris hilang karena berkhotbah berhari-hari. Bagaimana saya dapat berkhotbah dalam kondisi seperti ini ? demikian hal yang ada di benaknya.
Hari menjelang sore dan dalam beberapa jam ibadah KKR hari terakhir akan dimulai. Ia mengumpulkan anggota timnya di sebuah aula besar, meminta salah seorang untuk membacakan nats Firman Tuhan dari 2 Korintus 12:9 yang menjadi nats kita hari ini, kemudian meminta mereka untuk meletakkan tangan ke atasnya dan berdoa agar seruan dan doa rasul Paulus tersebut juga menjadi kenyataan bagi dirinya pada saat itu.
Ketika tiba waktunya berkhotbah, apakah mujizat kesembuhan terjadi ? Tidak! Ia masih harus menyampaikan Firman Tuhan dengan suara yang serak, dengan dibantu sebuah microphone di tangannya. Ia juga tidak dapat menyanyikan lagu dengan nada yang tepat meskipun lagu itu sudah sangat ia kuasai. Perasaannya tak karuan malam itu, pikirannya galau membayangkan minimnya hasil yang akan diperoleh, tak sesuai dengan diharapkan. Namun apa yang terjadi ? ketika tiba waktunya altar call, para mahasiswa berbondong-bondong maju ke depan memberi diri mereka bagi Kristus, lebih banyak jumlahnya dibandingkan KKR hari-hari sebelumnya. Allah bekerja menjamah hati orang-orang yang hadir pada malam itu, tak terkecuali John Stott dan tim. Setiap kali John Stott kembali ke Australia dan orang menanyakan kepadanya, "Apakah Anda ingat KKR terakhir di aula besar universitas itu?" “Tentu saja, kenapa ? tanya Stott. Mereka menjawab, “Saya bertobat malam itu.”
Allah sanggup berkarya memakai hidup kita melampaui segala usaha terbaik yang mampu kita lakukan ataupun berbagai keterbatasan yang nampaknya menghalangi. Ia bukanlah manusia yang sangat bergantung kepada kondisi lingkungan, cuaca mendung di sekeliling. Oleh karenanya, mari terus memberi diri kita sepenuhnya, termasuk segala kelemahan kita kepada Tuhan, karena justru dalam kelemahan kita kuasa-Nya menjadi sempurna. Amin.
Pembacaan GEMA hari ini:
Yakobus 5:1-20
Pokok Doa:
1. Doakan untuk Pdm. Hery Sugiyanto yang pada hr ini, Selasa 21 Nopember 2023 jam 8 pagi, akan ikut ujian peremptoir calon Pendeta, kiranya Tuhan menolong Pdm. Hery S. dalam ujian peremptoir.
Bagikan
Lainnya
Subscribe ke Renungan Harian GKMI Anugerah
Dapatkan panduan pertumbuhan iman harian dari GKMI Anugerah di WhatsApp Anda.