GKMI
search

10/5/2024

Kudus Tanpa Kompromi

Daniel 1:8 - "Daniel berketetapan untuk tidak menajiskan dirinya dengan santapan raja dan dengan anggur yang biasa diminum raja; dimintanyalah kepada pemimpin pegawaiistana itu, supaya ia tak usah menajiskan dirinya."

Saudara kenapa Allah ingin kita menjadi kudus? Karena Allah yang kita sembah, Allah yang kita percayai itu adalah Allah yang Mahakudus, Dia mau setiap orang yang melayani Dia dan menyembah Dia adalah orang-orang kudus yaitu saudara dan saya yang telah dipilih oleh-Nya. Namun saudara yang diberkati Tuhan, tidak dapat dipungkiri, kita hidup di dunia yang telah rusak oleh dosa. Sehari saja untuk hidup kudus tanpa dosa itu sangat mustahil, benar bukan? Tetapi sebagai orang kristen yang percaya, ada satu keistimewaan dalam hidupnya, yaitu ketika ia percaya kepada Allah yang telah menyelamatkan dia melalui Yesus Kristus, sudah pasti ada Roh Kudus di dalam hidupnya. Itulah keistimewaan orang percaya, bahwa Roh Kudus ada dalam dirinya untuk menuntun dia menjadi serupa dengan Kristus.

Lingkungan dapat mempengaruhi kehidupan kita untuk terus cenderung hidup di luar ketetapan-ketetapan Tuhan. Hidup kita seringkali dipengaruhi oleh lingkungan kita. Demikian pula ketika kita berusaha untuk terus menghidupi kekudusan tersebut. Akan ada begitu banyak tantangan yang akan kita hadapi. Hal itu lah yang dihadapi oleh Daniel. Setiap kita tau siapa itu Daniel, orang yang begitu berpengaruh di zamannya, secara khusus ketika ia menjadi orang nomor 2 dibawah pemerintahan Darius. Oleh karena itu, kita tahu ada begitu banyak orang yang tidak senang dengan Daniel, sehingga memikirkan begitu banyak cara untuk menjatuhkan Daniel. Namun, tidak ada satu cara pun yang pada akhirnya bisa menjatuhkan Daniel, sebab Daniel tidak melakukan kesalahan apapun. Di dalam ayat 4 dikatakan bahwa Daniel melebihi para pejabat tinggi dan para wakil raja itu, karena ia mempunyai roh yang luar biasa. Ia menunjukkan bagaimana Ia menguduskan dirinya, memisahkan dirinya, berbeda dari dunia untuk hidup bagi Tuhan. Dengan berani dia menetapkan bagi dirinya sendiri apa yang Ia makan dan minum (1:8). Daniel tidak makan makanan dan minum minuman raja. “Daniel berketetapan untuk tidak menajiskan dirinya dengan santapan raja dan dengan anggur yang biasa diminum raja. Dimintanyalah kepada pemimpin pegawai istana itu, supaya ia tak usah menajiskan dirinya.”

Daniel tidak mau menajiskan dirinya dengan santapan dan minuman raja. Hal ini dikarenakan pada masa itu, hal yang telah ditetapkan oleh raja, dalam hal ini berkaitan dengan santapan dan minuman raja. Ketika orang-orang diajak untuk menikmatinya bersama, Kesediaan untuk ambil bagian dalam santapan raja menjadi tanda bahwa orang yang menyantapnya menjalin hubungan atau ikatan dengan raja tersebut, entah secara kultur atau religius. Keikutsertaan Daniel dalam hidangan raja lebih ke arah ketertundukan pada otoritas raja.

Daniel tetap menjaga kekudusannya dan mengikuti ketetapan Tuhan. Walaupun lingkungan memaksanya untuk tidak mengikuti ketetapan Tuhan, Daniel tetap tidak mau berkompromi. Biarlah kita juga belajar untuk berpegang pada kekudusan dan ketetapan Tuhan dan tidak membiarkan hidup kita jatuh dalam godaan-godaan duniawi.


Pembacaan GEMA hari ini:

Yer. 5-6


Pokok Doa:

1. Doakan untuk persiapan Natal di gereja kita kiranya berjalan dengan baik.

Bagikan

Lainnya

Subscribe ke Renungan Harian GKMI Anugerah

Dapatkan panduan pertumbuhan iman harian dari GKMI Anugerah di WhatsApp Anda.