Dalam  kitab Efesus pasal 5 & 6 berisi panduan  hidup berkeluarga?  Di sana tertulis aturan detil agar istri tunduk kepada suami sama seperti jemaat kepada Kristus. Ada aturan agar suami untuk mengasihi istri dan menguduskannya sama seperti Kristus mengasihi jemaat.  Aturan agar anak anak menghormati orang tuanya agar diberkati dan panjang umur. Aturan agar para bapa (orang tua) tidak membangkitkan amarah dalam hati anak anaknya melainkan harus mendidik mereka dalam ajaran Firman Tuhan.  Juga ada ajaran agar hamba hamba mentaati tuannya dan sebaliknya tuan-tuan juga berlaku baik kepada hamba hamba nya.

Tetapi semua itu hanya akan bisa terjadi jika suami dan istri  dibaharui roh dan pikirannya terlebih dahulu. Tanpa itu sulit bagi seorang istri untuk tunduk  kepada suaminya seperti jemaat kepada Kristus. Tanpa pembaharuan roh dan pikiran sangatlah sulit bagi para suami dapat konsisten mengasihi istri setulus Kristus mengasihi jemaatNya.  Untuk itulah di pasal 4, rasul Paulus menjabarkan panjang lebar tentang apa itu dibaharui dan apa itu mengenakan manusia baru. Suami yang dibaharui, istri yang dibaharui akan berdisiplin rohani untuk mengenakan manusia baru. Ini adalah pra kondisi yang harus dibereskan terlebih dahulu. Sebab semua hukum hormat dan hukum kasih didalam keluarga akan bisa berjalan dengan baik, jika masing masing anggota keluarga itu telah mengalami perubahan dan pembaharuan budi (Rom 12:2) sebagaimana yang Kristus inginkan.

Inilah yang membedakan keluarga Kristen (pengikut Kristus) dengan keluarga keluarga lain di luar Kristus.  Keluarga yang telah dibaharui dan keluarga yang belum dibaharui.  Sebab setiap orang yang telah  mengenal Kristus (mendengar dan diajar oleh kebenaran), serta mengalami pembaharuan roh dan pikiran akan memiliki keluarga yang selalu dibaharui  karakternya.  Untuk lebih memberi gambaran yang jelas akan apa artinya dibaharui roh dan pikiran,  dan apa artinya mengenakan manusia baru, mari kita melihat contoh dari kisah anak yang hilang (Lukas 15:11-32).

Ketika si bungsu ini menyadari semua kesalahan/dosanya dan berbalik kepada bapanya. Maka sang bapa berlari menyambutnya, memeluknya.. mengampuninya. Nah, penerimaan dan perjumpaan ini membuat anak dibaharui dari hidupnya yang lama menjadi hidup yang baru (dibaharui roh dan pikirannya). Statusnya dipulihkan, ia diterima kembali sebagai anak. Yang lama sudah berlalu sesungguhnya yang baru sudah datang. Anak yang telah mati dan menjadi hidup kembali, ia telah hilang dan didapat kembali. Lalu sang ayah mengenakan manusia baru kepada anaknya yang disimbolkan dengan jubah yang terbaik, cincin dan sepatu. Semua ini menyimbolkan perubahan hidup dari manusia berdosa menjadi manusia baru di dalam Kristus.

Itulah pengertian dibaharui oleh Roh Kudus hati dan pikiran kita dan dimintanya kepada kita untuk berdisiplin mengenakan manusia baru sebagai karakter hidup kita sehari hari, Amin.