Setiap saudara tentunya ingin menjadi berkat! Berkat bagi orang sekitar, berkat di mana saja Tuhan tempatkan hidup saudara. Pertanyaannya bagaimana caranya? Kisah tentang Maria dalam teks ini memberikan saudara pemahaman bagaimana mewujudkan menjadi saluran berkat!

Menarik sekali melihat respons Maria mendengar pengumuman malaikat bahwa ia akan mengandung dan melahirkan Yesus. Maria berkata: “Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu” (1:38). Perkataan Maria ini berasal dari ketaatannya yang total. Ketaatan yang total ini mematahkan tiga kemustahilan sekaligus menciptakan konsekuensi serius atas apa yang harus ia tanggung. Apa saja itu? Maria menghadapi tiga kemustahilan yaitu: mengandung tanpa berhubungan badan, mengandung benih Allah, dan menjelaskan kehamilan kepada keluarga (khususnya Yusuf).  Lalu Maria juga menghadapi konsekuensi serius karena ketika ia mengandung ada kemungkinan ditinggalkan Yusuf, dihujat keluarga, bahkan nyawanya melayang dirajam batu oleh masyarakat yang menuduhnya hamil karena berzinah.

Ketaatan Maria dan kesediaannya untuk berkorban dihargai Allah. Allah memilihnya terlibat dalam misi paling mulia yang pernah ada, yakni menjadi ibu jasmani dari bayi Yesus, Sang Juruselamat dunia. Oleh sebab itu, Maria dijuluki sebagai orang yang “diberkati di antara semua perempuan” (1:42).

Saudara juga dapat memiliki kesempatan yang sama dan mulia seperti Maria, tentu dengan bentuk yang berbeda. Maria menjadi saluran berkat dengan ketaatan dan kesediaannya berkorban, mengandung dan melahirkan Juruselamat dunia. Panggilan yang sama juga Tuhan berikan buat saudara hari ini?  Saudara akan menjadi saluran berkat ketika dengan taat mewartakan kabar baik tentang Juruselamat yang telah dilahirkan Maria tersebut. Jadi kira-kira siapa ya, di Natal tahun ini, yang kepadanya saudara akan melakukan hal ini? Dan bersediakah saudara mengorbankan waktu, tenaga, perasaan, atau harta demi menjalankan ketaatan tersebut?

“Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus, Dan . . . telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.” Filipi 2:5, 8