GKMI
search

6/11/2025

Mau Terus Dikejar Rasa Bersalah?

Imamat 5-7

Kita semua adalah pendosa sehingga berdiri bersalah di hadapan Tuhan. Kita semua menghadapi rasa bersalah kita dengan cara tertentu. Ada yang hidup dalam penyangkalan, terus-menerus meyakinkan diri sendiri bahwa kita adalah orang yang benar. Ada yang membandingkan diri kita dengan orang lain, menyimpulkan bahwa dirinya tidak seburuk itu . Ada yang pandai menyamarkan dosa, seolah membuat apa yang dilakukan menjadi tampak kurang berdosa. Ada juga yang terampil menunjuk jari dan menyalahkan orang. Ada pula yang terbenam dalam rasa bersalah yang menghina diri sendiri, membiarkan rasa malu menekan dan mengisolasi. Bukan hanya itu ada juga yang mencoba mengatasi rasa bersalah dengan berkomitmen pada program pembaruan diri, menetapkan standar tinggi dan sempurna untuk diri kita sendiri. Dengarkan! Semuanya itu adalah upaya untuk menebus diri sendiri yang disfungsional dan berakhir dengan mengecewakan.

Semuanya itu tidak akan pernah berhasil. Semuanya itu hanya akan mengubah kita menjadi legalis yang sombong atau depresi yang akut, tetapi mereka tidak pernah menghasilkan buah yang baik dalam diri kita atau dalam hubungan dengan orang lain.  Karena kita semua dilahirkan dalam natur bersalah, maka rasa bersalah kita tidak dapat disangkal atau dihilangkan. Rasa bersalah kita harus diakui dan harus ditanggung; sehingga kita dapat hidup dalam terang dan tanpa rasa malu. Itulah mengapa institusi korban penebus salah adalah anugerah yang esensial dan penghiburan yang besar (Imamat 5–7).

Allah menyatakan Dia telah menyediakan jalan bagi rasa bersalah kita untuk ditangani sehingga kita memikul ransel besar dan berat rasa bersalah di pundak kita. Korban penebus salah memberitahu kita ke mana kisah penebusan ini akan menuju. Terkandung makna dalam setiap persembahan hewan ada janji bahwa akan ada Anak Domba korban yang terakhir (1 Kor. 5:7). Yesuslah Anak Domba terakhir yang akan menanggung seluruh dosa dan rasa malu kita. Dalam keadaan sempurna dan tanpa cela dalam segala hal, Yesus justru mengambil beban dosa kita yang berat. Dialah yang menyucikan dosa kita sehingga kita dapat berdiri di hadapan Allah dengan benar dan tanpa takut atau rasa malu.

Karena dosa tidak dapat dihindari, maka penghapusan atas dosa sangat penting dan Yesus adalah penghapus dosa-dosa kita. Apa yang Yesus lakukan membuat kita menerima belas kasihan dan anugerah ketika kita mempercayai-Nya. Mari rayakanlah hari ini persembahan atas dosa yang Allah telah dengan rela dan penuh kasih karunia sediakan untukmu. Keluarlah dari kegelapan rasa malu dan hiduplah dalam terang. Dosa membuat setiap dari kita merasa bersalah. Pertanyaannya dengan apa kita mengatasi rasa bersalah kita? Dengan kekuatan diri sendiri atau memandang kepada karya Kristus bagi kita. Amin. hsu


Pembacaan GEMA hari ini:

Kis 7:51-8:13


Pokok Doa:

1. Doakan untuk rencana mission trip Koper ke Batu Malang kiranya berjalan dengan baik dan menjadi berkat.

Bagikan

Lainnya

Subscribe ke Renungan Harian GKMI Anugerah

Dapatkan panduan pertumbuhan iman harian dari GKMI Anugerah di WhatsApp Anda.