GKMI
search

6/2/2023

Memilih Mengampuni

Matius 6:12, 14 & 15. “...dan ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami. Karena jikalau kamu mengampuni kesalahan orang, Bapamu yang di sorga akan mengampuni kamu juga. Tetapi jikalau kamu tidak mengampuni orang, Bapamu juga tidak akan mengampuni kesalahanmu.”

Bagi kebanyakan orang, mengampuni bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan. Ketika kita dikecewakan, difitnah, bahkan disakiti, melepaskan pengampunan menjadi sesuatu yang terasa begitu berat untuk kita lakukan. Namun bagi orang percaya mengampuni adalah suatu keharusan karena hal itu di tegaskan dalam Alkitab, bahwa sebagai murid Kristus, kita harus mengampuni.

Ada anggapan ketika kita mengampuni, keuntungan terbesar menjadi milik orang yang kita ampuni, seperti memberikan sesuatu kepada orang yang sudah menyakiti kita. Pendapat tersebut tidak sepenuhnya benar, sebab dengan mengampuni dampaknya sangat besar bagi diri kita sendiri. Apa dampak yang kita peroleh dengan kita mengampuni ?

1. Kesalahan Kita Diampuni

Dalam pengajaran Tuhan Yesus kepada murid-muridnya yang dicatat dalam Matius 6:14 dikatakan “Karena jikalau kamu mengampuni kesalahan orang, Bapamu yang di sorga akan mengampuni kamu juga”. Syarat utama kesalahan kita diampuni oleh Tuhan, adalah dengan kita terlebih dahulu mengampuni kesalahan orang. Melepaskan pengampunan bukan hanya berdampak pada pribadi kita sendiri, namun hubungan kita dengan Tuhan. Tuhan mengasihi dan mengampuni orang-orang yang juga bisa mengampuni orang lain.

2. Ada Perasaan Lega, Sukacita, Damai Sejahtera

Ketika kita melepaskan pengampunan, hidup kita akan terasa begitu bebas, tiada yang membebani. Urusan kita dengan pribadi kita (dan orang lain) sudah beres, tidak ada yang menghalangi sukacita kita. Berbeda dengan orang yang masih berkutat terus memikirkan kesalahan-kesalahan orang.

3. Hidup Kita Berkenan Bagi Tuhan

Orang yang mengampuni tidak meninggalkan masalah di hidupnya, kesalahannya diampuni Tuhan, hidupnya berkenan bagi Tuhan.

Mari kita bejalar untuk memilih mengampuni orang yang menyakiti kita dari seorang tokoh besar yang bernama Abraham Lincoln. Lincoln memiliki seorang lawan politik bernama Edwin Stanton. Semasa kampanye, Stanton selalu menjelek-jelekkan Lincoln dengan kata-kata yang sangat menyakitkan, bahkan menjulukinya sebagai "badut licik murahan", bahkan "gorila".

Namun Lincoln tidak membalas semua itu. Bahkan ketika Lincoln akhirnya terpilih menjadi presiden Amerika Serikat pada tahun 1861, ia mengangkat Stanton sebagai sekretaris negara! Ketika orang bertanya kepada Lincoln, apa alasannya untuk memilih “musuh terbesarnya” dalam jabatan sepenting itu, Lincoln menjawab, "Karena dia adalah orang terbaik dalam jabatan itu". Dan akhirnya sejarah mencatat bahwa Stanton adalah salah satu sekretaris negara terbaik yang pernah dimiliki oleh Amerika Serikat. Bahkan pada saat presiden Lincoln meninggal, akibat dibunuh, Stanton memandang jenazah Lincoln di peti mati dengan air mata mata yang bercucuran seraya berkata "Di peti mati ini terbaring seorang pemimpin terhebat yang pernah saya kenal."

Salah satu kehebatan Abraham Lincoln adalah, ia berani mengampuni orang yang pernah menyakiti hatinya. Bagaimana dengan saudara dan saya? Apakah kita mau menjadi orang yang memilih untuk mengampuni atau tetap menyimpan sakit hati tersebut, entah sampai kapan, amin.


Pembacaan GEMA hari ini:

Yohanes 21:1-25


Pokok Doa:

1. Berdoa bagi upaya penegakan hukum di Indonesia khususnya kasus-kasus korupsi dalam menimbulkan efek jera.

Bagikan

Lainnya

Subscribe ke Renungan Harian GKMI Anugerah

Dapatkan panduan pertumbuhan iman harian dari GKMI Anugerah di WhatsApp Anda.