GKMI
search

11/27/2024

Mengetuk Pintu

Wahyu 3:20 "Lihat, Aku berdiri di muka pintu dan mengetok; jikalau ada orang yang mendengar suara-Ku dan membukakan pintu, Aku akan masuk mendapatkannya dan Aku makan bersama-sama dengan dia, dan ia bersama-sama dengan Aku."

Raja Edward VII adalah raja Inggris yang berkuasa pada tahun 1901 sampai tahun 1910. Suatu kali di sore hari, dia dan istrinya meluangkan waktu untuk berjalan-jalan berdua. Tiba-tiba istrinya terpeleset dan kakinya pun terkilir. Istrinya berusaha berjalan, tetapi tidak bisa. Raja Edward pun berusaha untuk memapah istrinya yang melangkah tertatih-tatih dengan kesakitan. Hingga mereka tiba di depan sebuah rumah sederhana. Raja Edward mengetuk pintu rumah itu. “Siapa di sana?” datang pertanyaan dari dalam rumah. “Ini raja Edward, tolong biarkan saya masuk.” Orang itu berteriak dari dalam rumah, “Jangan bercanda kau, Pergi sana”! Raja Edward yang tidak terbiasa mendengarkan kalimat dengan bahasa sekasar itu. Dia pun shock dibuatnya. Dia mencoba mengetuk pintu untuk kedua kalinya. Lagi-lagi terdengar suara cukup keras dari dalam rumah, “Apa yang kamu inginkan?” Raja Edward menjawab, “Saya sudah katakan tadi kepadamu bahwa saya ini raja Edward, rajamu. Biarkan saya masuk.” Dengan marah orang yang ada di dalam rumah itu berteriak dan membuka sedikit pintu hanya untuk mengusir orang yang dia anggap mengaku-ngaku sebagai raja. Tetapi betapa kagetnya orang itu, bahwa ternyata orang yang berdiri di depan rumahnya dan mengetuk ternyata benar-benar sang raja. Dengan meminta maaf yang sebesar-besarnya, orang itu mempersilahkan raja dan istrinya masuk rumahnya. Dia pun mencari bantuan untuk menolong sang ratu, dan akhirnya raja dan ratu bisa kembali ke istana mereka.

Waktu berlalu, si pemilik rumah itu sudah menjadi tua, yang dia lakukan sekarang adalah berkunjung ke tetangga-tetangganya dan ngobrol dengan mereka. Dia sering bercerita tentang pengalaman hidupnya yang tak terlupakan, yaitu ketika raja dan ratu datang ke rumahnya. Tetapi, kepada siapa pun dia bercerita, dia selalu mengakhiri dengan perkataan, "Saya hampir tidak mempersilahkan mereka masuk." Dia pun tersenyum malu. Sebagaimana Raja Edward yang mengetuk pintu rumah itu, Yesus pun mengetuk pintu hati manusia. Tidak hanya sekali dua kali Yesus mengetuk, tetapi berkali-kali. “Lihat, Aku berdiri di muka pintu dan mengetok; jikalau ada orang yang mendengar suaraKu dan membukakan pintu, Aku akan masuk mendapatkannya dan Aku makan bersama-sama dengan dia, dan ia bersama-sama dengan Aku." Banyak orang yang berhenti pada titik keraguan apakah Yesus itu benar-benar Sang Raja atau bukan. Sayang, mereka tidak mau membuka pintu hatinya, sehingga Yesus tetap berada di luar pintu hati mereka.

Mungkin Anda adalah orang yang membuka sedikit pintu hati untuk Yesus. Tidak mengapa, tetapi harus dilanjutkan untuk mempersilahkan Yesus masuk di dalam hati Anda. Tidak sedikit juga orang yang mengaku sebagai orang Kristen tetapi membiarkan Yesus tetap berada di luar hidupnya. Yesus tidak dipersilahkan untuk “bertahta” di hatinya. Yesus tidak dipersilahkan untuk memimpin hidupnya. Yesus tidak dipersilahkan untuk menjadi Tuhan bagi dirinya. Mari kita membuka hati kita selebar-lebarnya untuk Yesus. Jalinlah persekutuan denganNya. Biarkan Dia yang menjadi Raja di hati kita. Biarkan Dia yang mengatur kehidupan kita. Amin!


Pembacaan GEMA hari ini:

Dan 4


Pokok Doa:

1. Doakan untuk Raker PGMW 1 GGKMI pada 30 Nop 24 di GKMI Anugerah kiranya berjalan dengan baik dan efektif.

Bagikan

Lainnya

Subscribe ke Renungan Harian GKMI Anugerah

Dapatkan panduan pertumbuhan iman harian dari GKMI Anugerah di WhatsApp Anda.