1/9/2024
Merasa Hebat
2 Tawarikh 26:16 Setelah ia menjadi kuat, ia menjadi tinggi hati sehingga ia melakukan hal yang merusak. Ia berubah setia kepada TUHAN, Allahnya, dan memasuki bait TUHAN untuk membakar ukupan di atas mezbah pembakaran ukupan.
Raja Uzia memulai kepemimpinannya pada umur 16 tahun dan memerintah selama 52 tahun. Uzia telah menduduki takhta bersama ayahnya, sebelum Amazia mati terbunuh. Ia mencari Allah selama hidup Zakharia, yang mengajarnya supaya takut akan Allah. Dan selama ia mencari TUHAN, Allah membuat segala usahanya berhasil. Pada masa pemerintahannya, Yehuda mengalami kemakmuran yang luar biasa. Yehuda dapat menutup kerugian-kerugian yang dialami pada waktu pemerintahan raja-raja yang terakhir, khususnya dalam hal pertanian dan peternakan. Ia sangat memperhatikan bidang militer, sehingga ia menyediakan persenjataan khusus untuk pertahanan, menyiagakan tentara yang besar lengkap dengan senjata paling mutahir pada jaman itu dan membangun kota-kota benteng di tempat-tempat strategis. Siapa yang membuat Uzia begitu digdaya? Allahlah yang membuat segala usaha Uzia berhasil. Itu karena Uzia melakukan apa yang benar seperti ayahnya dan mencari Allah semasa hidup Zakharia yang mengajarnya untuk menghormati Allah (4-5).
Diceritakan bahwa Uzia tidak hanya menang perang, tetapi juga disegani dan dihormati oleh bangsa-bangsa di sekitarnya. Mereka datang kepada Uzia untuk memberikan upeti (8). Ada banyak pembangunan yang sukses pada zaman Uzia, baik untuk kesejahteraan rakyat maupun untuk keamanan Yehuda pada saat itu (9-10). Uzia pun punya tentara dalam jumlah yang sangat besar, yang diperlengkapi dengan berbagai jenis senjata perang. Ia juga membangun pabrik alat-alat perang di Yerusalem. Itu semua menjadikan nama Uzia termasyur, ia dikenal sebagai raja yang ditolong secara ajaib (11-15).
Namun sayang , setelah ia menjadi kuat, raja Uzia berubah menjadi tinggi hati. Suatu hari ia masuk ke Bait Allah untuk membakar ukupan di atas mazbah pembakaran ukupan, padahal itu hanya boleh dilakukan oleh imam keturunan Harun (16-18). Ketika ditegur oleh para imam, alih-alih berhenti dan meminta maaf, ia justru menjadi marah. Ia menjadi sangat arogan dan tidak mau mengakui kesalahannya. Akhirnya, Tuhan sendiri yang menghukumnya dengan penyakit kusta. Ia diusir dari istana sampai akhir hidupnya (19-21).
Kehidupan raja Uzia menjadi pelajaran yang berharga bagi kita. Kita diingatkan agar lebih berhati-hati karena mungkin kita sering merasa diri hebat. Perasaan seperti ini jika dibiarkan akan menyeret kita kepada kesombongan, yang akhirnya dapat membuat kita jatuh. Jika muncul perasaan demikian, mari kita menengok ke belakang dan mengingat betapa banyaknya kegagalan kita. Melaui hal itu, kita akan menyadari bahwa keberhasilan yang kita raih sungguh-sungguh merupakan anugerah dan pertolongan Tuhan semata, seperti apa yang disampaikan oleh rasul Paulus dalam II Korintus 4:7 “Tetapi harta ini kami punyai dalam bejana tanah liat, supaya nyata, bahwa kekuatan yang melimpah-limpah itu berasal dari Allah, bukan dari diri kami.” Amin.
Pembacaan GEMA hari ini:
Kej. 23-24
Pokok Doa:
1. Berdoa bagi bangsa dan negara khususnya persiapan pemilu kiranya dapat berjalan dengan baik dan aman.
Bagikan
Lainnya
Subscribe ke Renungan Harian GKMI Anugerah
Dapatkan panduan pertumbuhan iman harian dari GKMI Anugerah di WhatsApp Anda.