GKMI
search

6/13/2024

Ngerrrii Kali Hati Anak Sulung!

Lukas 15:11-32

Ada seorang yang mengatakan dosa (agamawi) anak sulung sama buruknya dengan dosa perilaku anak bungsu bahkan lebih berbahaya? Mengapa? Dalam 2 hari kedepan kita akan membahas hal ini.

Salah satu ciri roh “anak sulung” adalah hidupnya dipenuhi amarah dengan apa yang terjadi dengan hidupnya (ay. 28-maka marahlah). Salah satu ciri semangat moralistik adalah perasaan bahwa Allah berhutang kehidupan yang baik dan nyaman kepada saya jika saya hidup sesuai dengan standar-Nya. Pola kemarahannya demikian. Setiap kali hidup saudara berubah menjadi buruk, dan jika saudara merasa telah hidup benar, saudara akan marah kepada Allah.  Tapi jika saudara merasa saudara belum hidup benar, saudara akan marah pada diri sendiri bahkan bisa juga menyalahkan orang lain. Intinya: Apapun yang terjadi, hidup saudara akan dipenuhi dengan kemarahan karena saudara berusaha mengendalikan Allah melalui kebaikan dan performa saudara.

Tanda lain dari roh “anak sulung” adalah ketaatannya bersifat mekanis namun tanpa sukacita. Anak sulung ini tanpa sadar telah “membuka rahasianya” ketika dia berkata, “telah bertahun-tahun aku melayani bapa” (ay. 29). Dengan kalimatnya ini anak sulung sebenarnya menunjukkan bahwa melalui ketaatan, dia dapat memperlakukan Allah sebagai alat — sarana untuk mencapai tujuan. Dalam realita keseharian saudara ingin terlihat baik meskipun sebenarnya tidak ingin berbuat baik.  Saudara dapat memperlihatkan ketaatan dengan alasan demi kesenangan atau mempermuliakan Allah. Padahal dalam hati saudara melakukannya tanpa sukacita dan bukan dengan rendah hati. Tetapi tidak demikian dengan orang-orang Kristen dipenuhi dengan kekaguman kepada kasih karunia Allah dan dengan demikian taat karena mengasihi-Nya dan ingin menyenangkan-Nya.

Apa yang terjadi dengan hati anak sulung ini menjadi refleksi bagi hati kita. Apakah yang selama ini menggerakkan hidup kerohanian saudara? Digerakkan dengan kemarahan-kekesalan, atau justru rasa syukur dan sukacita? Yang pertama adalah kengerian dan lainnya kelegaan! Mari kita periksa hati kita! Amin.


Pembacaan GEMA hari ini:

1 Raj. 13


Pokok Doa:

1. Berdoa untuk para peserta retret, kiranya dapat mengikuti sesi-sesi retret dengan baik, agar setiap peserta dapat merasakan kehadiran Tuhan dan mendapatkan pembaruan dalam hidup mereka, juga anak-anak SM diberkati dalam setiap acaranya.

2. Doakan kesehatan fisik semua peserta agar tetap sehat dan penuh sukacita.

Bagikan

Lainnya

Subscribe ke Renungan Harian GKMI Anugerah

Dapatkan panduan pertumbuhan iman harian dari GKMI Anugerah di WhatsApp Anda.