Di rumah kita memiliki cermin, biasanya kita gunakan untuk apa? Membenahi diri, pakaian kita bukan? Artinya ketika kita bercermin, pasti ada yang kita lakukan untuk memperbaiki penampilan kita.

Firman Tuhan bagaikan cermin tersebut. Setiap kali orang percaya dihadapkan dengan Firman Tuhan, Firman itu memanggil mereka untuk bertindak. Namun dalam realitanya, banyak orang percaya termasuk anda dan saya yang menolak untuk menaatinya, dan pemikiran manusiawilah yang sering kali menjadi penyebabnya. Kita telah menipu diri mereka sendiri dengan mempercayai sesuatu yang lain daripada kebenaran. Seolah-olah kita lebih pintar dari Tuhan.

Dalam ayat 23 dan 24, Yakobus berkata bahwa jika kita hanya mendengarkan Firman, tetapi tidak menaatinya, itu seperti melihat bayangan kita di cermin dan kemudian pergi dan melupakan apa yang kita lihat. Tetapi seorang yang melakukan Firman Tuhan adalah seperti orang yang meneliti hukum yang sempurna, yang memerdekakan. Kita perlu mendengar dari Tuhan dan kemudian melakukan apa yang Tuhan katakan. Maka kita perlu belajar menerima Firman Tuhan bukan sekedar sebagai sumber informasi, namun kuasa Allah yang akan terus mentransformasi hidup kita. Hati kita akan diselaraskan dengan hati Tuhan, pikiran kita tidak lagi membatasi Tuhan dengan logika kita sehingga kita akan dimampukan menjadi pelaku Firman.”