Menurut Anda apa kunci pernikahan yang baik dan langgeng? Jawabannya adalah pengakuan dan pengampunan. Dan tahukah Anda hal ini tidak hanya berlaku untuk pernikahan, tetapi juga berlaku untuk setiap hubungan lain yang akan Anda miliki. Anda tidak dapat memiliki hubungan berkualitas atau tahan lama antara dua orang berdosa di dunia yang jatuh ini tanpa menjalani kebiasaan yang rendah hati untuk mengaku dosa. Jika hal ini berlaku untuk hubungan antarmanusia, betapa lebih lagi hal ini berlaku untuk hubungan antara manusia yang jauh dari sempurna dan Allah yang sempurna kudus?

Bagaimana Anda dapat mengakui kekudusan Allah dan dosa Anda tanpa berkomitmen pada pengakuan dosa? Bagaimana Anda dapat merenungkan standar yang tak tercapai dari hukum Allah tanpa berkomitmen pada pengakuan dosa? Bagaimana Anda bisa mengaku bahwa hidup Anda bukan milik Anda sendiri tetapi milik Allah tanpa berkomitmen pada pengakuan dosa? Kesucian pribadi dan pengakuan dosa yang rendah hati tidak dapat dipisahkan. Selama Allah memanggil kita untuk menjadi suci seperti Dia yang suci, dan selama dosa masih ada di dalam diri kita, pengakuan dosa harus menjadi unsur esensial dalam hidup setiap anak Allah.

Pengakuan dosa tertanam dalam hukum Allah, seperti yang kita lihat dalam Bilangan 5–6. Allah yang kudus memberikan hukum-hukum yang bijak ini adalah Allah yang penuh kasih karunia yang mulia. Dia mengenal umat-Nya, Dia mengenal kondisi dunia di mana mereka hidup, Dia mengenal godaan yang akan mereka hadapi, dan Dia tahu bahwa mereka akan gagal memenuhi perintah-Nya. Oleh karena itu, Dia memanggil mereka untuk hidup yang rendah hati dalam pengakuan dosa.

Perintah untuk mengaku dosa ini mengandung anugerah penebusan di dalamnya. Jika Allah tidak memberikan mata kepada anak-anak-Nya untuk melihat dosa mereka apa adanya, maka mereka tidak akan pernah mengakuinya sebagaimana seharusnya. Pasal-pasal ini sejatinya menjadi pengingat bahwa sistem Perjanjian Lama adalah hukum yang disertai anugerah. Dalam tersembunyinya hukum suci Allah ada tawaran kasih karunia-Nya yang mengampuni dan memulihkan bagi umat-Nya untuk menuju kedatangan hadiah dan pemberi kasih karunia yang  tertinggi dan mulia yaitu Tuhan Yesus Kristus. Amin.