GKMI
search

5/1/2023

Perlunya Orang seperti Natan

2 Samuel 12:7 & 13

Daud berani mengambil resiko besar yaitu berzinah dengan Bathsheba. Setelah Daud tahu perempuan itu hamil karena dia. Akhirnya Daud menyalahgunakan kekuasaannya dengan mengatur pembunuhan orang itu dalam pertempuran. Kemudian Daud mengambil perempuan itu sebagai istrinya.

Menariknya ketika Daud dan semua yang dia sukai sedang berada di jalur yang bertolak belakang dengan keadilan Allah, Natan seorang teman lamanya datang menghampirinya. Natan mungkin tidak bisa memperkirakan apa tanggapan Daud terhadap tegurannya. Tapi saat seseorang yang dekat dengannya sedang jauh kebenaran, kasih menuntut dia untuk berbicara. Walau kasih yang dimiliki Natan meresikokan kedamaian demi kebenaran. Karena Natan lebih takut dengan Tuhan daripada Daud.

Natan memancing Daud melihat dirinya sendiri dan menerangkan dengan sangat jelas sifat dosa dan siapa yang bersalah. Singkat cerita, Daud marah karena ketidakadilan ini, dia berkata: orang itu harus dihukum mati (2 Sam. 12:5). Natan kemudian memberikan teguran “Engkaulah orang itu” (2 Sam. 12:7).

Apa yang dituliskan oleh firman ini memperlihatkan kita:

Pertama: Allah mencari orang berdosa. Meski Daud/kita telah dibutakan oleh dosa, Dia menolak meninggalkan kita. Kedua: Allah menggunakan orang berdosa untuk mencari orang berdosa. Natan, seperti halnya Daud adalah pria yang juga rentan terhadap godaan dan kegagalan. Natan adalah orang berdosa yang dipanggil Allah untuk menolong orang berdosa lain agar berdamai dengan Allah.

Apa yang dilakukan Natan kepada Daud sedikit menggambarkan bagaimana Yesus (Yesus berbeda dengan Natan, Yesus bukan orang berdosa) mengorbankan diri-Nya di atas kayu salib untuk menghapus dosa kita dan mendamaikan kita dengan Allah (Roma 5:10). Yakobus 3:18 menunjukkan bahwa kita adalah juru damai demi kebenaran dan keadilan. Artinya kita harus rela menggunakan kedekatan relasi untuk campur tangan dan membantu saudara kita agar bisa hidup sejalan dengan panggilan mereka.

Ini membutuhkan seseorang yang telah ditunjuk oleh Allah, yang cukup dekat untuk melihat dan cukup rendah hati untuk peduli terhadap kebenaran Allah daripada pendapat manusia. Dan tidak hanya siapa yang bisa memainkan peran Natan, tetapi kita juga butuh seseorang yang memainkan peran Natan untuk menegur kita saat kita mulai jauh dari kebenaran-Nya.

Kira-kira siapa yang bisa memainkan peran Natan bagi orang sekitar kita? Siapa yang mau jadi pelayan perdamaian? Dan siapa yang mau membuka hati untuk siap ditegur saat kita mulai jauh dari kebenaran? Amin, Soli Deo Gloria!


Pembacaan GEMA hari ini:

Yohanes 1:29-51

Yohanes 2:1-25


Pokok Doa:

1. Bersyukur untuk kesempatan menikmati liburan beberapa waktu terakhir kiranya menyegarkan kita untuk beraktifitas selanjutnya.

Bagikan

Lainnya

Subscribe ke Renungan Harian GKMI Anugerah

Dapatkan panduan pertumbuhan iman harian dari GKMI Anugerah di WhatsApp Anda.