Apabila seseorang menyadari akan dirinya akan berpisah, biasanya ia akan menyampaikan sebuah pesan terakhir yang sangat penting. Pesan tersebut berisi pengharapan yang begitu besar bagi orang-orang yang ditinggalkan.

Demikian juga yang telah Yesus lakukan di bukit di Galilea sebelum Dia naik ke surga. Ia memberikan Amanat Agung kepada para murid-Nya, dan meyakinkan mereka akan kuasa-Nya. Dengan kuasa tersebut, Yesus berjanji akan mengirimkan Penolong dan mengutus mereka dengan tugas memberitakan kabar keselamatan serta memuridkan seluruh bangsa.

Menariknya, pesan tersebut diberikan kepada orang-orang yang berasal dari Galilea. Mereka adalah masyarakat dengan tingkat tingkat pendidikan yang terbatas dan hidup pas-pasan, pergi memberitakan Injil ke segala tempat dapat dipandang sebagai hal yang mustahil.

Mungkin pikiran mereka berkecamuk dengan keraguan akan kemampuan diri dan ketakutan akan risiko dengan tanggung jawab yang besar. Namun, tugas tersebut disertai dengan janji penyertaan yang terlebih besar. Artinya, semakin besar tanggung jawab kita melayani Tuhan dan sesama, maka semakin kuat dan lebih besar pula cara Tuhan memampukan dan menyertai kita.

Renungan hari ini, mengajarkan kita bahwa tugas kesaksian dan pemuridan itu berbicara bukan soal siapa kita, dan apa yang kita punya. Melainkan Tuhan menyadarkan mereka bahwa tugas pemberitaan Injil berbicara soal Siapa dan seperti Apa kedaulatan Tuhan yang berlaku dan memampukan kita.  Oleh karenanya, entah baik atau buruk waktunya, ke mana pun kita pergi beritakan dan nyatakanlah kabar sukacita. Amin.