GKMI
search

1/10/2024

Pilihan Kita

II Tawarikh  22:10-11 “Ketika Atalya, ibu Ahazia, melihat bahwa anaknya sudah mati, maka bangkitlah ia membinasakan semua keturunan raja dari kaum Yehuda. Tetapi Yosabat, anak perempuan raja, mengambil Yoas bin Ahazia, menculik dia dari tengah-tengah anak-anak raja yang hendak dibunuh itu, memasukkan dia dengan inang penyusunya ke dalam gudang tempat tidur. Demikianlah Yosabat, anak perempuan raja Yoram, isteri imam Yoyada, -- ia adalah saudara perempuan Ahazia -- menyembunyikan dia terhadap Atalya, sehingga ia tidak dibunuh Atalya.”

Bacaan kita hari ini menampilkan dua perempuan yang sangat berbeda yaitu Atalya dan Yosabat.

Atalya adalah permaisuri Raja Yoram, sedangkan Yosabat adalah salah seorang anak Raja Yoram, saudara perempuan Raja Ahazia yang perilakunya sangat berbeda dibanding keluarganya. Ketika Atalya hendak membunuh anak-anak Raja Ahazia, Yosabat mengambil Yoas bin Ahazia. Ia menyelamatkan Yoas dari pembunuhan dan menyembunyikannya beserta pengasuhnya. Karena tindakan Yosabat ini, Yoas kelak menjadi raja di Yehuda.

Yosabat juga adalah istri Yoyada, seorang imam yang bijaksana dan berani. Alih-alih meniru kejahatan keluarganya, Yosabat menjaga kehidupan rohaninya. Mungkin itulah yang mempertemukannya dengan Imam Yoyada, yang akhirnya menikahinya. Melalui kedua orang inilah, kekudusan Tuhan dihormati dan keturunan Daud dipelihara (23:4-11), lalu Atalya pun ditangkap dan dibunuh (23:15). Penyembahan berhala dilenyapkan dari Yehuda dan nama Tuhan ditinggikan di dalam Bait Suci (23:16-19).

Melalui kisah ini kita diingatkan tentang kehidupan seperti apa yang mau kita jalani pada zaman sekarang. Dunia bisa saja dipenuhi oleh berbagai kejahatan, tetapi pilihan kembali kepada kita. Apakah kita mau dipengaruhi olehnya ataukah tidak?

Kita diajak untuk mencontoh Yosabat yang memilih untuk mendekatkan diri kepada Tuhan  yang adalah sumber kekuatan, yang menolong kita terbebas dari pengaruh-pengaruh yang buruk.  Meskipun pengaruh itu sangat kuat dan bahkan berasal dari keluarga atau teman dekat kita sendiri.

Dengan pilihan tersebut, kita tidak hanya terhindar dari keyakinan, cara pandang, dan perilaku yang bisa menyesatkan kita, tetapi kita juga bisa dipakai Tuhan untuk menjadi alat-Nya bagi karya penyelamatan di dunia ini, seperti yang terjadi pada Yosabat dan Yoas.

Sekarang mau pilih cara hidup yang mana: cara hidup Atalya yang akhirnya dibenci banyak orang dan mati sia-sia, atau cara hidup Yosabat yang hidup dekat dengan Tuhan dan dipakai oleh-Nya untuk menolong sesama? Amin.


Pembacaan GEMA hari ini:

Kej. 25-26


Pokok Doa:

1. Berdoa bagi penyelesaian konflik Timur Tengah kiranya mendapatkan titik temu untuk penyelesaiannya.

Bagikan

Lainnya

Subscribe ke Renungan Harian GKMI Anugerah

Dapatkan panduan pertumbuhan iman harian dari GKMI Anugerah di WhatsApp Anda.