“Sebab beginilah firman TUHAN: Apabila telah genap tujuh puluh tahun bagi Babel, barulah Aku memperhatikan kamu. Aku akan menepati janji-Ku itu kepadamu dengan mengembalikan kamu ke tempat ini. Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan.” 

Firman Tuhan yang terdapat dalam Yeremia 29 ay. 11 ini seringkali menjadi firman yang memberi kekuatan kepada kita. Dikatakan bahwa Allah mengetahui rancangan-rancanganNya dalam kehidupan umat-Nya, tidak hanya itu dikatakan bahwa rancangan Allah itu adalah rancangan yang mendatangkan damai sejahtera dan bukan rencangan kecelakaan, tetapi juga rancangan yang memberikan hari depan yang penuh harapan.

Tetapi masalahnya, kita sering mengabaikan konteks dimana dan kapan ayat tersebut disampaikan. Waktu itu bangsa Israel sedang dalam masa pembuangan di negeri Babel, dan Allah menjanjikan akan ada kelepasan bagi mereka. Mereka akan dikembalikan ke Yerusalem tetapi tidak sekarang, 70 tahun lagi barulah semua itu akan terjadi. Itu artinya ada “masa penantian” bagi mereka untuk melihat janji Allah itu tergenapi, dan masa penantian itu bukanlah waktu yang singkat. 

Firman Tuhan yang disampaikan kepada nabi Yeremia dengan jelas mengatakan bahwa rancangan Tuhan bagi orang percaya adalah rancangan damai sejahtera dan masa depan yang penuh harapan. Segala sesuatu yang terjadi atas hidup kita ada dalam kendali Tuhan. Sekalipun banyak tantangan yang kita hadapi, semuanya terjadi dalam kendali Allah. Tidak ada sesuatu terjadi secara kebetulan. Tuhan tidak akan membiarkan sesuatu terjadi dalam hidup kita tanpa seizin-Nya.

Walau sering kita menghadapi tantangan hidup yang begitu sukar dan tidak kita mengerti, sehingga kita bertanya ”mengapa ini terjadi ya Tuhan?” Setiap orang dapat merencanakan sesuatu yang baik untuk kehidupannya, baik untuk masa kini ataupun masa yang akan datang. Tetapi bagi orang percaya, kita meyakini bahwa hanya Tuhan yang merancang suatu kehidupan yang terbaik bagi kita, rancangan-Nya sempurna.

Artinya, rancangan yang Tuhan janjikan bukan melulu sesuatu yang nyaman bagi kita, tetapi terkadang Ia juga mengerjakan “proses-proses” kehidupan melalui situasi yang sulit dan tidak mengenakkan, tetapi membuat kita tetap bergantung sepenuhnya kepada Tuhan dan bukan kepada kekuatan kita sendiri.

Kiranya kita memahami dengan benar apa yang Tuhan maksudkan dengan rancangan yang sempurna itu, yaitu ketika berkat, penyertaan dan pemeliharaan-Nya dalam hidup kita berjalan beriringan dengan proses kehidupan yang membuat kita semakin serupa dengan Kristus, hari demi hari, amin.