Melanjutkan kisah kemarin dari kisah Maria Magdalena, Maria ibu Yakobus dan Salome yang pergi ke kubur hendak merempahi tubuh Yesus, namun justru mereka berjumpa dengan seorang malaikat yang mengabarkan bahwa Yesus sudah bangkit dan mendahului ke Galilea. Malaikat memerintahkan mereka untuk memberitahukan kepada murid-murid lain (Petrus dkk) tentang kebangkitan Yesus dan bersama-sama pergi ke Galilea menjumpai Yesus. Mereka meninggalkan kubur dengan takut dan sukacita yang besar.

Kisah berlanjut, tak lama kemudian tiba-tiba Yesus menjumpai mereka dan berkata, “Salam bagimu” (NIV: Greetings). Kita paham bahwa kata ini adalah sapaan yang umum dipakai seseorang ketika berjumpa orang lain. Ketika kita berada di tempat umum (pasar, sekolah, gereja) dan berpapasan dengan orang lain kita akan mengucapkan salam pembuka “Hai!”, “Selamat pagi” dan banyak sapaan lainnya. Dalam kitab Injil Yohanes 20:16, Maria Magdalena merespon sapaan Yesus dengan “Rabuni”, panggilan umum murid kepada gurunya.

Tapi kita tahu bahwa kisah yang kita baca tadi bukan perjumpaan biasa. Itu adalah “reuni Ilahi” antar pribadi yang saling mengasihi, yang sempat dipisahkan oleh kematian. Para perempuan itu mengasihi Yesus dan hendak merempahi jenazah Yesus, namun justru kemudian Yesus yang sudah bangkit itu menjumpai mereka secara pribadi sehingga mereka tak dapat menahan diri untuk memeluk kaki-Nya dan menyembah-Nya.

Biarlah dalam momen paskah ini kita kembali mengalami ‘reuni ilahi’ dengan Yesus. Sebagaimana Yesus menjumpai Maria, Iapun mau kembali menjumpai dan menyatakan Diri-Nya kepada kita. Kiranya perjumpaan kita dengan pribadi-Nya yang penuh kasih itu akan memantik kembali api cinta kita kepada-Nya yang mungkin tanpa kita sadar semakin padam sehingga kita akan menikmati pelukan-Nya hari demi hari serta sujud menyembah-Nya. Amin.