11/13/2024
Saat Ditinggal Itu Tiba
I Tesalonika 4:13-14, “Selanjutnya kami tidak mau, saudara-saudara, bahwa kamu tidak mengetahui tentang mereka yang meninggal, supaya kamu jangan berdukacita seperti orang-orang lain yang tidak mempunyai pengharapan. Karena jikalau kita percaya, bahwa Yesus telah mati dan telah bangkit, maka kita percaya juga bahwa mereka yang telah meninggal dalam Yesus akan dikumpulkan Allah bersama-sama dengan Dia.
Saudara cepat atau lambat harus menghadapi situasi sedih karena ditinggal orang yang kita sayangi. Kesadaran akan hal ini akan menolong saudara mempersiapkan diri bagaimana mengatasi dukacita. Nasihat Paulus kepada jemaat Tesalonika ini memberikan kepada saudara pengertian bagaimana menghadapi dan mengatasi dukacita akibat ditinggalkan orang yang kita sayangi.
Paulus mengawali nasihatnya dengan mengingatkan orang percaya tentang pengharapan. Pengharapan ini sedemikian penting karena inilah yang Allah berikan dan nyatakan bagi setiap orang yang percaya Kristus (Efesus 2:12). Sebagai orang percaya saudara telah ditebus dan diubahkan, salah satunya keyakinan bahwa saudara telah berpindah dari putus asa menuju harapan. Dalam kaitan dengan kematian memang menyedihkan bahkan bisa buat seseorang putus asa, namun di dalam Kristus kita punya pengharapan.
Pengharapan seperti apa? Paulus menggambarkan kematian itu seperti orang-orang yang tertidur, yang artinya kematian itu hanya sementara, bukan sesuatu yang permanen. Lebih jauh daripada itu Kitab Suci menjelaskan bahwa kematian segera membawa orang percaya mengalami Yesus lebih dekat, lebih kaya, dan lebih penuh (Lukas 23:42-43; Filipi 1:21-24).
Apa implikasinya. Implikasinya adalah dengan fokus pada sifat sementara dari kematian, kita jadi paham tentang kesedihan orang Kristen. Bagi orang percaya, ada kesedihan, ada air mata, tetapi harus selalu disertai dengan pujian pengharapan karena Tuhan Yesus akan datang kembali. Tuhan yang datang itu untuk membangkitkan mereka yang meninggal dan mengumpulkan orang-orang mati bersama-sama dengan Dia.
Bagi orang Kristen pemakaman bukanlah saat untuk mengucapkan selamat tinggal selamanya, melainkan, “sampai jumpa lagi.” Ketidakhadiran orang yang saudara cintai bersifat sementara. Ketika pertanyaan-pertanyaan paling membingungkan dalam hidup menggoda saudara putus asa, saudara terhibur karena tahu firman Allah cukup untuk segala hal, termasuk pemahaman kita tentang kematian. Amin
Pembacaan GEMA hari ini:
Yeh. 29-30
Pokok Doa:
1. Berdoa bagi perdamaian dunia kiranya konflik di Timur Tengah segera diakhiri tanpa mengangkat senjata.
Bagikan
Lainnya
Subscribe ke Renungan Harian GKMI Anugerah
Dapatkan panduan pertumbuhan iman harian dari GKMI Anugerah di WhatsApp Anda.