Dalam hidup ini saudara dapat saja mengalami situasi di mana apa yang diharapkan tidak terjadi. Dalam berbagai aspek hidup seperti : fisik, emosional, relasional, finansial, dan bahkan spiritual, dapat saja tidak sesuai kenyataan. Dalam keadaan demikian saudara akan mudah tergoda untuk kecewa bukan?

Salah satu cara utama untuk mengatasi rasa kecewa itu adalah dengan minta perlindungan Tuhan. Meminta perlindungan dari tiga sumber “silent killer” kehidupan iman yaitu: pahit, benci, dan mengasihani diri sendiri. “Silent killer” ini dapat perlahan-lahan mencekik iman lalu, menggerogoti hati lalu meresap menjadi benci terhadap mereka yang memiliki apa yang saudara inginkan. Saudara tidak imun dengan kenyataan ini, oleh sebab itu kita perlu untuk minta perlindungan dari Tuhan. Meminta Tuhan memberikan hati yang lembut, bukan keras kepala.  

Dalam suratnya kepada jemaat di Efesus, Paulus mendorong dan memerintahkan untuk membuang segala kepahitan, kemarahan, dan kegeraman. Meskipun harus diakui perintah ini lebih mudah diucapkan daripada dilakukan, namun perintah ini sangatlah jelas.  Allah memberikan perintah ini untuk dapat saudara taati, betapa pun sulitnya, karena Allah selalu memberi kekuatan bagi apa yang diperintahkan-Nya. Ketika Allah berkata:buanglah, apapun itu maka Allah mencurahkan kuasa Roh-Nya untuk memampukan dan melakukan apa yang Dia perintahkan. Ketika saudara hidup dengan kepahitan, kebencian, atau rasa mengasihani diri sendiri memenuhi hati kita, maka saudara hanya akan menyalahkan diri sendiri. 

Saat hidup saudara berjalan tak sesuai harapan, berdoalah dan mintalah Allah melindungi saudara dari ‘silent killer’ yaitu kepahitan, kebencian, dan rasa mengasihani diri sendiri. Jangan biarkan saudara tenggelam dalam perasaan karena keadaan tidak seperti yang saudara inginkan. Sebaliknya, gunakan situasi yang tidak saudara harapkan untuk diserahkan pada pemeliharaan Allah sempurna—yang sanggup menopang hidup saudara. Amin.