“Saling mengasihi” merupakan kerinduan Tuhan bagi umat-Nya. Namun sering kali kita tidak mempraktekkannya dalam kehidupan sesehari, bahkan hubungan kita dengan sesama kita sering menjadi tegang karena berbagai emosi negatif seperti dendam dan iri hati. Bagaimana kita bisa saling mengasihi?

Tuhan Yesus berfirman: “Inilah perintah-Ku: Engkau harus saling mengasihi, sama seperti Aku mengasihimu.” (Yohanes 15:12 ) Setiap kali kita membaca bagian ini, kita dapat merasakan tentang pentingnya untuk “saling mengasihi.” Sebagai orang Kristen,  dalam kehidupan nyata, kita tanpa sadar tidak bisa benar-benar menerapkan saling mengasihi. Misalnya, ketika orang lain menyinggung kita, meskipun kita menahan diri untuk tidak mengatakan apa pun, kebencian kita terus-menerus muncul di hati kita dan sulit untuk melepaskan prasangka kita terhadap orang tsb. Firman Tuhan mengatakan: “Harus ada prinsip tentang bagaimana cara kita berinteraksi. Jangan selalu berfokus pada kesalahan orang lain, tetapi seringlah merenungkan diri sendiri.

Firman Tuhan menunjukkan jalan bagi kita. Kunci untuk saling mengasihi adalah berdoa kepada Tuhan terlebih dahulu ketika kita tidak bisa melepaskan kebencian dan prasangka kita, mengalihkan pandangan dari orang lain dan fokus pada diri sendiri, lalu berdiam diri di hadapan Tuhan untuk merenungkan diri kita sendiri:  Apakah yang engkau lakukan sejalan dengan kehendak Tuhan? Apakah itu sesuatu yang dibenci Tuhan? secara terbuka mengakui kesalahan kita dengan pihak lain, saling berkomunikasi tentang kebenaran, berbicara dari hati ke hati, dan memasuki serta mempraktikkan firman Tuhan. Dengan cara ini, bukankah kita akan mengubah kebencian menjadi pengertian? Dengan cara ini, bukankah kita kita bisa saling mengasihi?

Tentu saja hal ini tidak mudah untuk dilakukan. Kita memiliki banyak sifat dosa  dalam diri kita, yang seringkali membuat kita tanpa sadar membenci orang lain dan bersaing satu sama lain. Jika hal-hal buruk dalam diri manusia kita sudah disucikan oleh Tuhan, maka kita akan dapat saling mengasihi dan akan lebih mudah untuk hidup harmonis dengan sesama kita. Seperti nasihat rasul Paulus yang dicatat di dalam surat Galatia 6:2, "Bertolong-tolonganlah menanggung bebanmu! Demikianlah kamu memenuhi hukum Kristus," amin.