Peristiwa lembu emas dapat mengambarkan persoalan ini dengan baik. Kita ingat setelah bangsa Israel keluar dari mesir ada saat ketika Musa naik ke gunung Sinai dan tidak turun-turun. Di saat itu bangsa Israel meminta harun membuat anak lembu emas.

Ketika kita mengingat peristiwa ini, Apa dosa Israel yg kita ingat? Banyak orang Kristen mengingat dosa Israel itu adalah penyembahan berhala. Itu salah! Ketika bangsa Israel meminta harun membuat anak lembu emas, bangsa Israel tidak meminta harun untuk membuat allah lain. Harun pun ketika membuat anak lembu emas, tidak berusaha membuat allah lain. Harun berusaha membuat Allah yang membebaskan mereka dari perbudakan mesir.

Kita bisa tahu itu di Keluaran 32:4. Jadi di sini mereka tidak menyembah allah lain, mereka sedang berusaha menyembah Allah yg telah menyelamatkan mereka dari mesir. Dan mereka sangat bersemangat, berapi-api untuk menyembah Allah yang telah membebaskan mereka. Kita bisa melihat di ayat 5 dan 6. Disini kita bisa melihat mereka bangun pagi-pagi, mereka bersemangat untuk merayakan Allah yg telah menyelamatkan mereka dari mesir.

Tetapi, persoalannya mereka tidak memiliki pengetahuan. Mereka bersemangat menyembah Allah tetapi mereka tidak memiliki pengetahuan bagaimana cara menyembah Allah. Mereka punya hati untuk menyembah Tuhan, tetapi mereka tidak paham bagaimana penyembahan yang dikehendaki Tuhan. Alhasil di ayat 35 kita bisa melihat Tuhan menghukum mereka.

Dari sini kita belajar bahwa semangat itu tidak cukup, seringkali kita merasa selama memiliki hati yang ingin menyembah Tuhan, kita mau bagaimana pun menyembah Tuhan yah terserah kita, selama kita memiliki api untuk melayani Tuhan, kita mau melayani bagaimana pun yah terserah kita. Selama kita punya semangat untuk hidup bagi Tuhan, kita mau hidup bagaimanapun seenak hati kita, sesuka kita atau terserah kita. Peristiwa lembu emas mengingatkan kita, semangat saja tidak cukup. Bangsa Israel semangat menyembah Allah yang benar, tetapi mereka tidak tahu bagaimana caranya dan akhirnya Tuhan marah.

Demikian pula kita, punya semangat saja tidak cukup, apakah kita mengetahui bagaimana penyembahan yang dikehendaki Tuhan? Apakah kita mengalami bagaimana pelayanan yg menyenangkan Tuhan? Apakah kita mengetahui bagaimana hidup yang memuliakan Tuhan? Tanpa pengetahuan semangat saja tidak ada artinya. Amin.