GKMI
search

6/26/2025

Si Penunggu Pintu

1 Tawarikh 15

Ketika kita menginap di sebuah hotel, seringkali kita melewati penjaga pintu tanpa benar-benar memperhatikannya. Ia berdiri di sana, menyambut tamu dengan senyum sopan, membuka pintu, dan memberi salam, lalu kita melangkah masuk dan melupakannya seketika. Namun, tidak demikian dengan sosok Kottarapattu Chattu Kuttan. Ia bukan sekadar penjaga pintu biasa di Hotel Galle Face, Sri Lanka. Selama 72 tahun, ia mengabdi dengan sepenuh hati—ramah, bersemangat, dan setia dalam tugas yang mungkin dianggap remeh oleh sebagian orang. Ketika ia meninggal pada usia 94 tahun, banyak orang merasakan kehilangan yang mendalam. Kuttan menunjukkan bahwa kesetiaan, bahkan dalam hal yang sederhana, bisa meninggalkan jejak yang dalam dalam kehidupan orang lain.

Kisah yang serupa juga tercatat dalam Alkitab. Nama Obed-Edom mungkin paling dikenal karena rumahnya pernah menjadi tempat kediaman tabut Allah, dan sebagai akibatnya, Tuhan memberkati dia dan keluarganya (1 Tawarikh 13). Namun, dalam pasal 15, kita melihat sisi lain dari Obed-Edom. Ia adalah seorang penjaga pintu gerbang tempat tabut itu berada. Bukan posisi yang mencolok atau prestisius, tetapi dari sanalah ia mengabdi. Ia juga dikenal sebagai seorang pemain kecapi, turut melayani dalam pujian kepada Tuhan (ayat 21). Tugasnya mungkin sederhana, tetapi kesetiaannya berdampak panjang: keturunannya kelak dikenal sebagai pejuang-pejuang gagah perkasa dan dipercaya menjaga perlengkapan Rumah Allah (1 Tawarikh 26:6; 2 Tawarikh 25:24).

Apa yang bisa kita pelajari dari kisah ini? Tuhan tidak menilai seseorang dari besar kecilnya posisi atau profesi. Ia tidak mencari pangkat atau gelar, tetapi hati yang setia. Di mata manusia, penjaga pintu mungkin hanyalah sosok di balik layar. Namun di mata Allah, ia adalah pelayan-Nya yang berharga—dan dari ketekunannya, Tuhan bisa menumbuhkan hal-hal besar, bahkan generasi yang berpengaruh.

Mungkin Anda saat ini menjalani pekerjaan yang tidak dianggap "luar biasa." Mungkin Anda merasa dilupakan atau diabaikan dalam peran yang tampak kecil. Tapi ingatlah, Allah melihat. Dan bila Anda menjalani tugas itu dengan hati yang berserah dan setia, tidak ada satu pun yang sia-sia. Bahkan peran kecil pun bisa menjadi bagian dari rencana besar Tuhan.

Kesetiaan yang konsisten—di tempat tersembunyi, di balik peran yang sepele—dapat menjadi ladang berkat. Tuhan sanggup mengangkat orang yang setia dan menempatkannya tepat di tempat yang Ia kehendaki. Maka pertanyaannya untuk kita hari ini adalah: apakah kita bersedia menjadi seperti Obed-Edom atau Kuttan—menjaga pintu dengan hati yang penuh sukacita dan kesetiaan, sambil menantikan rencana Tuhan digenapi dalam hidup kita?

Mungkin Anda bukan pemimpin besar, bukan pengkhotbah ternama, atau bukan tokoh masyarakat. Tapi bisa jadi, Andalah orang yang sedang Allah cari: pribadi sederhana dengan hati yang setia. Dan dari sanalah, Allah akan bekerja secara luar biasa.


Pembacaan GEMA hari ini:

Kis 17:1-34


Pokok Doa:

1. Doakan untuk perjalanan mission trip Koper ke Malang, 26-29 Juni 2025, kiranya Tuhan Yesus memberkati dan menjadi berkat.

Bagikan

Lainnya

Subscribe ke Renungan Harian GKMI Anugerah

Dapatkan panduan pertumbuhan iman harian dari GKMI Anugerah di WhatsApp Anda.