Sejujurnya kata sombong adalah pilihan kata yang tepat untuk merefleksikan kehidupan agama saya. Sombong karena merasa banyak tahu, paling benar, dan sangat arogan. Ngerti kekristenan gak dalam dan hanya di permukaan. Jujur! capek sih! dan gak bisa terus-terusan begini. Saya disclaimer dulu ya! Beragama itu penting, tetapi apa artinya bila saya, kita tidak paham agama yang kita yakini. Seberapa penting agama tersebut buat kita maka itu sebanding dengan kerinduan yang besar untuk untuk belajar dan mencari tahu keyakinan itu sendiri. Sampai akhirnya!

Yesus memberikan pengertian siapa sebenarnya saya, Anda dan kita sekalian. Saya sadar bahwa agama adalah tentang bagaimana kita mengenal Tuhan. Namun persoalannya bagaimana saya, Anda yang sakit rohani, yang berdosa ini dapat mengenal Tuhan? Bisa sih, namun dapat saja kita salah kenal! Hanya perjumpaan dengan Kristus itulah yang sanggup mengubah hidup saya dan Anda orang yang berdosa ini.  Sejatinya manusia yang berdosa seperti kita butuh mengenal Tuhan bukan dengan cara kita, tetapi ketika Tuhan yang memperkenalkan diri-Nya kepada kita. Tuhan yang memperkenalkan diri yaitu Yesus Kristus itulah yang kita butuhkan melampaui usaha ‘keagamaan kita.’

Apa refleksi hal ini bagi hidup kita? Kita patut bersyukur Kristus menemukan kita, manusia yang berdosa, yang sakit rohani ini dikasihi dan diterima-Nya. Berkaitan dengan kehidupan beragama, kebenaran firman Tuhan menolong kita bahwa di dalam Kristus kita bersemangat melakukan hidup keagamaan bukan untuk sombong dan arogan, sebab tanpa Yesus kita bukanlah siapa-siapa! Yuk! berikan dirimu dipeluk erat Tuhan Yesus, sebelum dirimu memeluk agama dengan erat. Amin.