GKMI
search

7/4/2024

Tak Ada yang Layak

Roma 3:9-10

Sepanjang ayat 10 sampai 18, Rasul Paulus menggambarkan bagaimana tabiat manusia pada umumnya. Semua orang telah menyeleweng, tidak ada yang berbuat baik, lidah penuh rayuan serta tipu daya, mulut penuh sumpah serapah, setiap langkah manusia menimbulkan pertikaian (ayat 15), jejak langkah sejarah manusia penuh dengan kerusakan keruntuhan dan kebinasaan, tidak ada jalan damai di dalamnya, manusia benar-benar menjadi makhluk congkak yang tidak takut kepada Allah (ay. 18). Sungguh penggambarannya, hidup manusia begitu jatuh ke dalam dosa, jauh dari Firman, hukum, atau yang Allah kehendaki.

Ketika manusia sedemikian terjatuh dan berdosa, lalu pertanyaannya apa yang dapat dilakukan? Jawabannya, Dari sisi manusia tentunya tidak ada, maka satu-satunya jalan yang dapat menyelamatkan manusia ya berasal dari kasih karunia Allah sendiri. Oleh karenanya, di hadapan Allah yang Mahasuci dan Mahakasih, tidak seorang pun dapat membanggakan dirinya paling baik dan paling benar. Atau dengan kata lain semua orang seharusnya saling merendahkan hati dan merendahkan diri di hadapan Allah bahwa kita hanyalah manusia yang tidak layak namun mendapatkan kasih karunia yang luar biasa dari Bapa melalui putra-Nya Yesus Kristus.

Paulus sendiri memberikan teladan untuk bersikap merendahkan diri dan hati tersebut seperti yang tertulis pada 1 Timotius 1:15-16: “Perkataan ini benar dan patut diterima sepenuhnya: ”Kristus Yesus datang ke dunia untuk menyelamatkan orang berdosa,” dan di antara mereka akulah yang paling berdosa. Tetapi justru karena itu aku dikasihani, agar dalam diriku ini, sebagai orang yang paling berdosa, Yesus Kristus menunjukkan seluruh kesabaran-Nya. Dengan demikian aku menjadi contoh bagi mereka yang kemudian percaya kepada-Nya dan mendapat hidup yang kekal.” Kerendahan hati yang sedemikian penuh kesadaran bahwa dirinya tak layak ini membuat orang akan begitu mensyukuri kasih karunia yang diberikan oleh Bapa kepada kita.

Lalu pertanyaannya selanjutnya bagi kita adalah bagaimana respon kita atas kasih karunia dari Bapa tersebut? Jawabannya tentu kita meresponnya dengan hidup dalam pertobatan yang berlandaskan pada Firman Tuhan. Dengan kata lain, respon kita terhadap kasih karunia Allah tersebut dengan melayani Yesus Kristus. Pertobatan yang berarti menyadari siapa kita sesungguhnya dengan segala dosa kita di hadapan Tuhan. Kita dilayakkan, ditebus, dan dijadikan umat-Nya. Maka satu2nya jalan dan cara kita ya meresponnya dengan pelayanan. Amin.


Pembacaan GEMA hari ini:

1 Taw. 1-2


Pokok Doa:

1. Berdoa bagi jemaat yg akan melangsukan pemberkatan nikah: Sdr. Steven & Sdri. Jessica (6/7), Sdr. Winston dan Sdri. Michelle (7/7), kiranya diberkati rumah tangga baru yang mereka bangun.

Bagikan

Lainnya

Subscribe ke Renungan Harian GKMI Anugerah

Dapatkan panduan pertumbuhan iman harian dari GKMI Anugerah di WhatsApp Anda.