“Sudahlah, orang seperti  itu gak usah dipeduliin, malah nanti kamu jengkel sendiri !” Demikian tanggapan seorang kepada rekannya yang menceritakan perilaku tetangganya yang menjengkelkan dan maunya menang sendiri. Parkir sembarangan, pasang musik keras-keras dan tindakan tidak patut lainnya sehingga menjadi bahan pergunjingan warga di lingkungan sekitar.

Hal apa yang umumnya kita pergunjingkan dari warga di sekitar kita ? kebaikannya atau keburukannya ? kelebihannya atau kekurangannya ? bisa jadi dimulai dengan kabar seorang bapak di ujung gang sana yang terpapar Covid-19, berlanjut membahas kondisi ekonomi keluarganya yang berkekurangan, merembet ke keluarga di sebelahnya yang sering bertengkar. Tidak hanya itu, dalam doa kita minta kepada Tuhan untuk menyadarkan seorang wanita di kompleks perumahan kita yang hamil di luar nikah dan bagaimana ia harus berubah lebih dahulu karena ia menjadi contoh yang buruk bagi anak-anak kita. Belum lagi banyaknya kaum muda yang terlibat narkoba dan berbagai keresahan yang ditimbulkan orang-orang ini.

Tuhan memang menghendaki kita mengasihi lingkungan di sekitar kita dan berdoa bagi mereka yang belum percaya, termasuk keluarga dan saudara kita yang menurut 2 Kor. 4:4, “… pikirannya telah dibutakan oleh ilah zaman ini, sehingga mereka tidak melihat cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus, yang adalah gambaran Allah.” Namun acapkali sikap kita lebih kepada meminta Tuhan menilai keburukan mereka daripada meminta pengampunan Tuhan. Ibarat dalam kasus pengadilan, kita bukan menjadi pengacara yang membela mereka, sebaliknya saksi atau jaksa yang memberatkan.

Marilah kita bertobat dan mengingat perkataan Tuhan Yesus, “Dan jikalau kamu mengasihi orang yang mengasihi kamu, apa jasamu ? Karena orang-orang berdosapun mengasihi juga orang-orang yang mengasihi mereka.” Mintalah Tuhan menambahkan kasih kita sehingga setiap kali kita membicarakan, mendoakan bahkan menjumpai mereka, kita tidak mengungkapkan keburukan dan menghakimi mereka, sebaliknya berdoa mewakili mereka untuk meminta pengampunan Tuhan, bahkan menjawab secara konkrit pergumulan mereka sehingga mereka dapat lebih melihat kasih Tuhan melalui hidup kita.