Alkitab menyatakan bahwa pelanduk adalah binatang yang tergolong lemah, tetapi meskipun demikian, ia membuat rumahnya di bukit-bukit batu. Pelanduk adalah jenis hewan mamalia yang berukuran kecil. Masih tergolong keluarga rusa, tetapi ukuran tubuhnya hanya kira-kira seukuran kelinci. Tak bisa dibayangkan jika hewan sekecil ini berkeliaran bebas di hutan, pasti ia akan mudah menjadi santapan hewan lain yang lebih besar. Lalu bagaimana cara pelanduk melindungi dirinya? Agar terhindar dari terkaman binatang buas ia membuat rumahnya di bukit-bukit batu. Ketika dikejar oleh binatang buas segera ia berlari dan berlindung masuk ke dalam celah-celah kecil di bukit batu sehingga ia terlindungi dari binatang lain yang ingin memakannya.

Manusia seharusnya menyadari bahwa dirinya juga penuh dengan kelemahan, kekurangan dan keterbatasan karena itu mudah sekali diterkam dan menjadi mangsa dari si Iblis, yang terus berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya. Oleh karena itu hendaknya kita juga membangun hidup kita di atas Bukit Batu yaitu Kristus, Dialah Batu Karang yang teguh. Kita tahu bahwa dalam perjalanan hidup ini ada banyak sekali tantangan, gelombang dan badai yang dahsyat yang sewaktu-waktu dapat mengancam. Kalau kita menjauh dari Bukit Batu itu kita rentan mengalami kehancuran. Semua yang ada di dunia ini tak bisa kita andalkan, hanyalah Tuhan andalan hidup kita. Sekalipun dunia bergoncang dengan hebatnya, asal kita berlindung kepada Tuhan, kita akan tetap aman!

Daud mengingatkan kita bahwa keselamatan ada di tangan Allah yang ia sebut sebagai gunung batu kekuatan kita, tempat perlindungan kita. "Pada Allah ada keselamatanku dan kemuliaanku; gunung batu kekuatanku, tempat perlindunganku ialah Allah." (Mazmur 62:8). Dalam banyak kesempatan lain pun Daud mengingatkan hal yang sama di berbagai ayat dalam Mazmur.

Dalam kitab Ulangan, Musa yang tahu bahwa tidak lama lagi, ia tidak lagi mendampingi bangsa yang ia bawa keluar dari tanah mesir mengingatkan bangsa Israel akan penyertaan Tuhan, dengan berkata "Kuatkan dan teguhkanlah hatimu, janganlah takut dan jangan gemetar karena mereka, sebab TUHAN, Allahmu, Dialah yang berjalan menyertai engkau; Ia tidak akan membiarkan engkau dan tidak akan meninggalkan engkau." (Ul 31:6).

Kiranya ini menjadi doa kita ditahun yang baru ini, "Jadilah bagiku gunung batu, tempat berteduh, kubu pertahanan untuk menyelamatkan aku; sebab Engkaulah bukit batuku dan pertahananku." (Mzm 71:3), amin.