Istilah “unfollow” bagi para pengguna medsos sudah sering kita dengar. Artis, content creator yang sudah memiliki begitu banyak follower di akun Instagram dan followernya bukan hanya berasal dari masyarakat umum namun dari sesama public figure. Dengan menjadi follower, kita bisa mendapatkan update informasi dari berbagai kisah yang mereka posting di medsos.

Nah, terkadang tanpa ada angin atau hujan, artis A tiba2 unfollow artis B. Biasanya netizen menterjemahkan dengan ada hal tak mengenakkan terjadi di antara keduanya, entah pertengkaran, putus pacaran, atau bahkan keretakan dalam rumah tangga bagi pasutri. Inilah yang kemudian menjadi ‘gorengan’ netizen untuk diperbincangkan, menjadi trending topic, bahkan ada yang ‘niat’ mengulik informasi sampai menemukan fakta sebenarnya. Kalo soal follow – unfollow ini sudah sedemikian wajar di media sosial, kira-kira hal ini berlaku juga ga ya di kalangan followernya Yesus ?

Jangan ya dek, ya! Jangan karena berbagai masalah yang kita hadapi sebagai pengikut Kristus membuat kita tawar hati sehingga kemudian lebih memilih unfollow Yesus. Buat kawan-kawan muda yang sekarang sedang galau karena diputusin pacar, jangan mutung sama Yesus, ga mau join ibadah, undur pelayanan, apalagi sampe punya niatan ‘bundir’ (bunuh diri)! Sesungguhnya panggilan mengikut Yesus adalah panggilan yang mulia, oleh karena Yesus adalah Tuhan dan Juruselamat manusia. Ia bukan sekadar mengajar kita untuk taat dan berkomitmen kepada Allah, tetapi juga mempraktikkan melalui ketaatan-Nya sampai mati di kayu salib (Flp. 2:8). Sebagai kaum Anabaptis Mennonite tentu kita ingat Komitmen Kemuridan yang berkata,“Tidak seorangpun dapat sungguh-sungguh mengenal Kristus kecuali ia yang mengikuti-Nya setiap hari dalam kehidupan.”

Kita dipanggil untuk menjadi pelayan Tuhan yang tangguh dan berkomitmen serta tidak lagi menoleh ke belakang. Inilah yang diingatkan Tuhan Yesus kepada para murid-Nya, termasuk kepada kita. Saat kita sudah berkomitmen untuk melayani Tuhan terimalah tanggung jawab dan risikonya. “Menoleh ke belakang” dalam perkataan Tuhan Yesus bukanlah hal baik untuk ditiru oleh karena kita menoleh ke belakang, ada banyak hal yang bisa menghalangi kesungguhan kita dalam melayani: masa lalu yang pahit, kritik, atau keadaan kita yang menyenangkan di masa lalu. Tetaplah maju, jadilah pengikut Kristus yang setia. Amin.