4/6/2025
Warisan Iman
1 Samuel 2:11-12 Lalu pulanglah Elkana ke Rama tetapi anak itu menjadi pelayan TUHAN di bawah pengawasan imam Eli. Adapun anak-anak lelaki Eli adalah orang-orang dursila; mereka tidak mengindahkan TUHAN.
Penulisan kitab 1 Samuel 2 memiliki keunikan tersendiri. Pada awalnya, narasi mengisahkan tentang nyanyian Hana, kemudian beralih ke kehidupan Samuel sebagai pelayan Tuhan (ayat 11). Namun, secara tiba-tiba, narasi bergeser ke kisah anak-anak imam Eli, yang digambarkan dengan istilah keras, yaitu “dursila.” Penulis tidak hanya menggunakan istilah tersebut, tetapi juga menjelaskan maknanya serta kehidupan buruk yang mereka jalani.
Kedua kisah ini disajikan untuk memberikan perbandingan yang jelas kepada pembaca mengenai dua jenis kehidupan: kehidupan yang mengabdi kepada Tuhan dan kehidupan yang menentang-Nya. Ada beberapa hal yang dapat membantu kita memahami perbedaan antara kedua kelompok ini.
Pertama, Samuel masih muda, tetapi ia hidup dalam takut akan Tuhan dan melayani-Nya. Sebaliknya, anak-anak Eli sudah dewasa, tetapi justru menjalani hidup yang berlawanan dengan kehendak Tuhan.
Kedua, Samuel berasal dari latar belakang biasa, baik dari segi suku maupun keluarganya. Sementara itu, anak-anak Eli berasal dari suku Lewi, suku yang istimewa, di mana ayah mereka adalah seorang imam, dan mereka sendiri juga memegang jabatan imam yang dihormati.
Ketiga, secara pengetahuan agama, anak-anak Eli tentu lebih unggul karena mereka telah belajar dari ayahnya sejak kecil. Sebaliknya, Samuel masih sangat muda dan baru mulai belajar. Namun, banyaknya pengetahuan agama tidak selalu menjamin kehidupan yang benar.
Dari perbedaan ini, kita dapat menarik pelajaran penting: iman tidak diwariskan begitu saja. Hofni dan Pinehas adalah keturunan imam serta memiliki pemahaman agama yang mendalam, tetapi mereka gagal menjaga warisan iman tersebut, sehingga iman mereka menjadi sia-sia dan rusak. Hal ini juga terjadi di zaman sekarang, di mana banyak anak dari keluarga Kristen justru hidup jauh dari Tuhan. Oleh karena itu, peran orang tua sangat penting dalam menanamkan iman kepada Tuhan Yesus dengan sungguh-sungguh, agar warisan iman dapat tetap terjaga dalam kehidupan mereka.
Pembacaan GEMA hari ini:
Lukas 12:8-34
Pokok Doa:
1. Bersyukur untuk kehidupan yg Tuhan Yesus percayakan, kiranya kita jalani dgn ucapan syukur
Bagikan
Lainnya
Subscribe ke Renungan Harian GKMI Anugerah
Dapatkan panduan pertumbuhan iman harian dari GKMI Anugerah di WhatsApp Anda.