GKMI
search

11/8/2022

Yesus Orang Nazaret

Matius 2:19-23

Sebutan apa yang akan saudara pilih untuk diri sendiri: sebutan yang positif atau negatif? Sebutan yang menunjukkan kebesaran atau kehinaan? Bagaimana dengan Yesus Kristus, sebutan apa yang dipilih-Nya? Teks hari ini menolong saudara untuk memiliki jawaban yang tepat.

Teks ini dilatarbelakangi oleh ketegangan paska pembunuhan anak-anak yang terjadi di Bethlehem oleh Herodes yang insecure dengan kehadiran Yesus. Saat itu Malaikat Tuhan hanya memerintahkan Yusuf untuk kembali ke tanah Israel (ayat 19). Sebutan “tanah Israel” bisa merujuk pada tempat manapun di propinsi Galilea maupun Yudea. Yusuf sendiri pada awalnya langsung memikirkan Yudea. Dia mungkin ingin kembali ke Betlehem. Rencana ini terpaksa diubah, sebab Yusuf mendengar bahwa Arkhelaus, anak Herodes Agung, telah diangkat menjadi raja di Yudea. Namun demikian situasi politik dan kekejaman Arkhelaus cukup menjadi alasan bagi Yusuf untuk membatalkan tujuan perjalanannya ke propinsi Yudea. Ini adalah pilihan yang bijaksana. 

Persoalannya sekarang adalah Yusuf tidak tahu ke mana kakinya harus melangkah. Pada saat seperti inilah Allah memberikan petunjuk lain yang lebih spesifik (2:22-23a). Dia memerintahkan Yusuf untuk pergi ke propinsi Galilea (2:22). Persoalannya, ada banyak kota di propinsi ini. Kota mana yang harus dituju? Yusuf pun memutuskan untuk tinggal di Nazaret. Apakah keputusan ini sembarangan? Tidak juga. Yusuf dan Maria pernah tinggal di sana (Luk. 1:26; 2:4). Wajar kalau akhirnya mereka kembali ke sana pula. Ternyata, dalam kedaulatan ilahi, keputusan ini justru merealisasikan sebuah rencana Allah yang menyatakan Mesias memang akan disebut “orang Nazaret”.

Yang menarik adalah sebutan tentang Nazaret ini lebih banyak dihubungkan dengan kehinaan kota Nazaret sebagaimana Natanael pernah berkata: "Mungkinkah sesuatu yang baik datang dari Nazaret?” (Yoh. 1:46). Kota ini terletak di propinsi Galilea. Penduduknya pada waktu itu tidak lebih dari 500 jiwa. Letaknya di area pegunungan Galilea dan dikelilingi oleh kota-kota bergaya Yunani. Komentar negatif tentang Nazaret bertambah ‘klop’ dengan nubuatan tentang Mesias yang terlihat hina, tidak dianggap ditolak dan dibunuh. Zakaria berbicara tentang Mesias sebagai gembala yang tidak diterima oleh domba-dombanya sendiri (11:4-14), bahkan ditikam oleh penduduk Yerusalem (12:10) maupun pedang Allah (13:7). Yesaya menubuatkan kedatangan seorang Mesias yang menderita (52:13-53:12). Dia akan ditolak dan dihina banyak orang.

Apa yang bisa saudara renungkan? Ternyata memahami dan mengikuti rencana Allah memang tidak mudah. Ada pergumulan intelektual, bahkan kehinaan untuk sementara waktu. Namun Kristus  bersedia mengalami itu semua demi mengikuti rencana Allah daripada mengejar nama. Yesus disebut orang Nazaret! Sebutan yang meremehkan dan merendahkan namun dibalik itu semua rencana Allah digenapi oleh-Nya! Bagaimana dengan saudara? Siapkah saudara dianggap hina karena statusmu sebagai hamba Kristus demi penggenapan rencana Allah dalam hidupmu? Soli Deo Gloria.


Pembacaan GEMA hari ini:

Yeh. 20


Pokok Doa:

1. Doakan untuk rencana kegiatan Anugerah Day dan Donor Darah pada 4 Desember 2022 dapat berjalan dengan baik dan menjadi berkat bagi sesama.

Bagikan

Lainnya

Subscribe ke Renungan Harian GKMI Anugerah

Dapatkan panduan pertumbuhan iman harian dari GKMI Anugerah di WhatsApp Anda.